Mohon tunggu...
Kres Dahana
Kres Dahana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Penyuluhan Pertanian Universitas Jenderal Soedirman

Membaca lalu menulis... Menulis lalu membaca...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Petani Milenial dan Pertanian 4.0: Pertanian Fertigasi dan Presisi

7 November 2021   12:37 Diperbarui: 7 November 2021   12:42 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/penyuluhan pertanian kebumen-youtube

Pertanian di Australia sudah menggunakan mekanisasi dengan lahan yang dimiliki petani sangat luas.  Mereka menggunakan traktor roda empat untuk mengolah lahan.  Mereka menggunakan pesawat ringan untuk pemupukan dan pengendalian organisme pengganggu.  Mereka menggunakan mesin harvester untuk memanen.  Dan pastinya, petani di sana berada pada taraf hidup yang menjanjikan.

Apa di negara kita bisa?  Karena lahan yang dimiliki petani secara rerata sempit.  Mekanisasi pertanian seperti itu, hampir tidak mungkin dilakukan.  Karena selain tidak efektif, juga tidak efisien.  Dan akhirnya yang tergambar adalah wajah pertanian yang penuh dengan kegiatan manual (man = manusia), bukan mekanisasi (mekanik = mesin).  Dan ini menyebabkan anak-anak muda menjadi enggan berkecimpung di dunia pertanian.

Apakah ada solusi?  Sebenarnya ada.  Menyiasati sempitnya lahan pertanian, namun dikelola dengan penerapan teknologi modern yang disukai anak muda, sebenarnya bisa saja dilakukan.  Misalnya, pertanian dengan sistem fertigasi (pertanian fertigasi), pertanian dengan sistem presisi (pertanian presisi), kemudian dilanjutkan dengan pemasaran secara online.

Pertanian Fertigasi

Pertanian ini menggunakan teknologi irigasi tetes, di mana penyiraman tanaman sekaligus pemberian nutrisi untuk tanaman dilakukan sekaligus, dan diatur menggunakan timer.  Secara otomatis, mesin pompa akan menyala dan mengalirkan air beserta nutrisi pada waktu-waktu yang telah diatur.

Dengan metode ini, ada banyak kelebihan yang dapat diperoleh.  Pertama, kualitas produk pertanian sangat baik, karena nutrisi diatur sesuai kebutuhan tanaman.  Kedua, tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak untuk penyiraman atau pemupukan.  Ketiga, pengelola atau pemilik mempunyai banyak waktu luang untuk digunakan kegiatan yang lain.

Kelebihan-kelebihan ini saya rasa sangat cocok untuk kondisi anak-anak muda, sang petani milenial.  Yang dekat dengan konsep, bekerja mencari uang, namun tetap eksis di media sosial dan komunitas.

Pertanian Presisi

Pertanian presisi lebih maju lagi dibandingkan dengan pertanian fertigasi.  Konsepnya hampir sama, hanya saja, pertanian presisi menggunakan sistem android.  Jadi, pengelola bisa mengecek kondisi media dan tanaman dari jauh.

Di dalam sistem ini, dipasang sensor-sensor untuk mengetahui kondisi media tanam (kering atau tidak), kondisi nutrisi, adanya serangan pengganggu tanaman dan lain-lain.  Semua dapat dilihat pada apk yang ada di smartphone android.  Dan bila butuh penyiraman misalnya, tinggal 'klik' dan air mengalir ke tanaman.

Pertanian yang sangat sesuai dengan anak-anak muda bukan?  Yang sangat terbiasa dengan android dan smartphone.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun