Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Online Artikel Utama

Simak Wonderful Indonesia: Patung Kartika Affandi dan Sekilas Jogja, Yuk!

7 Juli 2021   23:30 Diperbarui: 8 Juli 2021   11:58 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wonderful Indonesia: Patung Kartika&Sekilas Jogja (dok.Koteka)

Hallo semuanya. Masih sehat dan bahagia, kan? Jaga protokol kesehatan di manapun kalian berada.

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana sudah mengangkat tema "Wonderful Indonesia", menjamu kalian untuk jalan-jalan virtual ke Timor Barat. 

Itu bukan Timor Leste, ya? Timor Barat sampai hari ini masih menjadi bagian dari NKRI. 

Terima kasih yang sudah setia gabung. Dari 7 orang yang mendaftar, justru ada 31 orang yang hadir. Kalian memang setia dan luarrrr biasa.

Grace Tan-Johannes, jurnalis independen Our Better World, South China Morning Post, Indonesia Expat baru Jakarta Globe telah berbagi banyak sekali informasi tentang  kota Kupang dan kabupaten Timor Tengah Selatan. 

Banyak foto-foto yang menggiurkan untuk membuat kita bergairah jalan-jalan ke sana, suatu hari nanti. Janji! Kalian bagaimana?

Kota Kupang, ibukota provinsi NTT, adalah gerbang masuk Timor Barat. Walaupun belum sepopuler Flores, Sumba atau Alor sebagai daerah wisata, Timor sebenarnya mempunyai daya tarik yang tidak kalah seru.

Oh, iya. Kata si Grace: "Sebagai generasi ketiga di rantau, lahir di Jawa, tidak pernah diperkenalkan ke kampung kakek-neneknya di Rote semasa kecil. 

Dalam berbagai adat NTT termasuk Rote, hal ini memicu konflik dengan masyarakat kampung yang bisa jadi tidak menerima "kepulangan dadakan" diaspora NTT yang terlanjur dewasa di rantau tanpa pernah membangun hubungan dengan kampung sedari kecil. 

Oleh karena itu, saya menghabiskan bertahun-tahun membina hubungan dengan keluarga besar kakek-neneknya di Timor, dengan harapan suatu ketika memperoleh restu menyeberang ke Rote. 

Sayang belum sempat keinginan itu terwujud, pandemi covid-19 untuk sementara menunda rencana  berjumpa tanah leluhur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Online Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun