Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Falling in Love Every Single Day

29 April 2020   10:05 Diperbarui: 29 April 2020   10:23 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

7. Ulaaaika lahum 'adzaabun aliimun wamaa lahum min naasiriin (bagi mereka itulah siksa yang amat pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong)

-- Merupakan gabungan antara wawu athof pada lafadz "wa", nafiyah (negasi) pada lafadz maa", jar majrur pada lafadz "lahum", harfun jar pada lafadz "min" serta isim dengan kata sandang al ma'rifat pada lafadz " an nashiirin".

Tafsir

1. Salah satu bentuk dari "quantifier" atau metrik pada ayat al Qur'an untuk "uncountable noun" (kata benda yang tak dapat dihitung) adalah mengggunakan "tamyiz dzat" atau "tamyiz mufrod" yang memberi kejelasan pada isim (kata benda) yag menyertainya.

2. "Emas sepenuh bumi" (mil'ul ardhi dzahaban) pada pertengahan ayat tidaklah mampu untuk ditukar dengan keimanan. Ini berarti masalah ketuhanan jangan bicara harta, kecuali untuk dibelanjakan di jalan Allah.

3. Justru dengan peningkatan quantifier (takaran) cinta kepada Allah akan memberikan ketenangan hidup, seperti dengan takaran "sepenuh jiwa".

4. Kekasih atau pecinta adalah sama-sama wajib ekstrem di jalan ini, yaitu :
"muhibba liman yuhibbu muthi'u" (kekasih akan taat kepada yang dicintainya)

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun