Mohon tunggu...
Konsultan IT PUSLAB
Konsultan IT PUSLAB Mohon Tunggu... Tech Enthusiast

Kami dari Puslab ( Pusat Service Laptop Hp Bandung ) 085157455054 Akun yang membahas seluk-beluk perangkat keras, perawatan laptop, dan fenomena teknis yang sering diabaikan pengguna awam. Kami hadir untuk mengedukasi tanpa menggurui, menjelaskan tanpa membingungkan, serta menyuguhkan informasi teknis dengan pendekatan yang membumi. Pemerhati dunia teknologi yang senang mengikuti perkembangan gadget, komputer, dan inovasi digital. Suka berbagi pengalaman, ulasan, dan tips seputar teknologi dengan bahasa yang mudah dipahami. Menulis karena percaya bahwa teknologi seharusnya bisa dinikmati dan dimengerti oleh semua orang. "Apapun Masalah IT, Kita Mulai Dari Yang Ringan" Dibina Langsung Oleh Amin Yahya Ze Tim Alumni ITB Beralamat di Jalan Cigadung Raya Timur No. 56, Cigadung, Kec. Cibeuying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40191

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kesehatan SSD Menurun Tanpa Gejala? Ini Penjelasan Lengkapnya

2 Juni 2025   14:54 Diperbarui: 2 Juni 2025   14:54 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solid State Drive atau SSD adalah teknologi penyimpanan yang kini semakin banyak digunakan karena kecepatannya yang jauh melebihi hard disk konvensional. Namun, meskipun dikenal cepat dan andal, banyak pengguna dibuat bingung ketika nilai health atau kesehatan SSD mereka menurun, padahal tidak ada tanda-tanda kerusakan. Bahkan saat pengujian sistem menunjukkan bahwa semuanya berjalan normal, angka kesehatan SSD bisa tetap turun.

Lalu, kenapa ini bisa terjadi? Dan apakah ini pertanda buruk?

SSD Bisa "Sakit" Diam-diam

Ketika kita mendengar istilah health 98% pada SSD, banyak yang langsung panik. Padahal, penurunan ini bukan berarti SSD Anda rusak. Nilai tersebut bukan hasil dari error atau kerusakan data, melainkan hasil pemantauan terhadap kondisi sel memori di dalam SSD itu sendiri.

SSD menyimpan data pada sel memori flash yang punya batas umur. Semakin sering data ditulis dan dihapus di dalamnya, semakin cepat sel memori itu "aus." Proses keausan inilah yang dikenal dengan istilah wearout, dan ini adalah proses yang alami, bukan kesalahan teknis.

Bukan Sekadar Angka: S.M.A.R.T. dan Wear Leveling

Penurunan kesehatan SSD umumnya dideteksi oleh perangkat lunak pemantauan seperti Hard Disk Sentinel melalui atribut-atribut S.M.A.R.T. (Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology). Beberapa atribut penting yang digunakan untuk memantau keausan SSD di antaranya:

  • #169 Remaining Life Percentage

  • #173 Media Wearout Indicator

  • #177 Wear Leveling Count

  • #202 Percentage Of The Rated Lifetime Used

  • #231 SSD Life Left

  • Untuk SSD NVMe: Available Spare Percent dan Percentage Used

Setiap produsen SSD memiliki algoritma tersendiri untuk menentukan berapa persen kesehatan yang tersisa berdasarkan atribut-atribut tersebut. Jadi, meski tidak ada bad sector atau error sistem, penurunan nilai tetap bisa terjadi hanya karena penggunaan normal.

Kasus Nyata: Kesehatan Tidak 100%, Tapi Status "PERFECT"

Pernahkah Anda melihat pesan seperti ini saat membuka Hard Disk Sentinel?

"Status dari solid state disk adalah PERFECT. Tidak ditemukan sektor bermasalah atau lemah. Kesehatan ditentukan oleh atribut S.M.A.R.T. spesifik: #177 Wear Leveling Count."

Artinya, tidak ada yang rusak, tapi proses keausan sudah mulai terjadi. Hal ini sebetulnya sangat wajar. Selama nilai kesehatan tidak turun secara drastis dalam waktu singkat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Justru, dengan melihat angka ini kita bisa memperkirakan kapan saatnya bersiap-siap mengganti SSD atau mulai menaruh data penting di tempat lain.

Kenapa Memantau Health % Itu Penting?

Banyak pengguna baru tidak sadar bahwa SSD tidak menunjukkan gejala kerusakan sebelum benar-benar gagal. SSD berbeda dari hard disk mekanis yang biasanya akan berbunyi aneh atau melambat ketika mendekati akhir masa pakainya.

Dengan memantau penurunan health, kita bisa:

  • Mengetahui kapan SSD mulai mendekati akhir masa pakainya

  • Mengidentifikasi beban kerja yang terlalu berat, seperti proses latar belakang atau pembaruan sistem operasi

  • Menghindari kehilangan data mendadak dengan melakukan backup saat kesehatan SSD mulai menurun

Beberapa SSD memiliki spesifikasi daya tahan tertulis seperti TBW (Terabytes Written). Jika nilai TBW terlampaui dan SSD gagal, klaim garansi bisa ditolak karena dianggap "habis masa pakai."

Tips Praktis Menjaga Umur SSD

Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk memaksimalkan umur dan pemantauan SSD:

  1. Pantau kesehatan SSD secara berkala dengan aplikasi seperti Hard Disk Sentinel atau CrystalDiskInfo.

  2. Gunakan ambang batas khusus. Klik dua kali pada bilah Health untuk mengatur peringatan ketika kesehatan turun di bawah angka tertentu.

  3. Jaga suhu SSD, terutama untuk SSD NVMe yang bisa bekerja pada suhu tinggi. Pastikan suhu tidak melebihi 70C untuk menjaga umur sel memori.

  4. Waspadai penurunan mendadak pasca update besar. Instalasi ulang Windows atau update mayor bisa menulis 10--30 GB data sekaligus dan langsung mengurangi kesehatan SSD sebanyak 1%.

  5. Minimalkan aktivitas tulis yang tidak perlu, misalnya dengan memindahkan cache browser atau file temp ke drive lain.

Turunnya Health SSD Itu Wajar

Menurunnya kesehatan SSD bukanlah tanda bahaya langsung, melainkan bagian dari proses alami pemakaian. Selama penurunan terjadi secara bertahap dan tidak mendadak, SSD Anda masih bisa digunakan secara normal. Namun, dengan memperhatikan angka-angka yang ditampilkan software pemantauan dan memahami arti di baliknya, Anda bisa membuat keputusan lebih bijak---baik untuk backup data maupun rencana penggantian perangkat.

Jadi, jangan tunggu sampai SSD benar-benar gagal total. Lebih baik tahu lebih awal dan siapkan diri sejak dini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun