Mohon tunggu...
Elly Nagasaputra MK CHt
Elly Nagasaputra MK CHt Mohon Tunggu... Administrasi - Konselor Pernikahan dan Keluarga

Konselor Profesional yang menangani konseling diri, konseling pra-nikah, konseling pernikahan, konseling suami istri, konseling perselingkuhan, konseling keluarga. www.konselingkeluarga.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Manusia Kongruen

23 Agustus 2019   06:59 Diperbarui: 25 September 2019   22:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam arti dalam setiap momen kehidupan, Anda menjadi diri sendiri yang sejati, tanpa memakai topeng. Anda berani memunculkan diri apa adanya, dengan siap menanggung segala risiko dan konsekuensinya.

Memang, memunculkan diri apa adanya tentu menimbulkan suatu ketakutan tersendiri. Karena kita tahu diri kita tidak sempurna, dan kita tahu dengan jelas kelemahan-kelemahan yang kita miliki. 

Kita takut jika diri kita yang apa adanya adalah sosok yang tidak menarik, tidak akan disukai orang, bahkan bisa membuat kita menjadi pribadi yang menjadi sorotan banyak orang.

Namun di sinilah letak masalahnya. Banyak orang hidup memakai topeng. Mengapa? Karena kita hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Kita berharap dengan memakai topeng yang tepat dalam lingkungan yang tepat akan membuat kita, diterima bahkan akan menjadikan diri kita lebih populer. Nah, ekspektasi inilah yang memotivasi seseorang mengenakan topeng.

Tapi, ada juga yang mengenakan topeng karena ada yang disembunyikan. Merasa tidak nyaman dengan siapa dirinya sebenarnya sehingga perlu memakai topeng untuk menutupi hal tersebut. Orang tersebut sebenarnya memakai topeng juga untuk "menipu" dirinya sendiri, bukan sekadar demi opini dan penerimaan dari pihak lain.

Kini, saya menantang Anda untuk memiliki sikap hidup yang kongruen. Artinya tampillah di manapun, di depan siapapun, sebagai diri Anda sendiri. Tidak mengenakan topeng. Menjadi jati diri Anda yang sejati. Truly become yourself.

Menjadi manusia yang kongruen, dalam arti, apa yang Anda pikirkan dan apa yang Anda rasakan akan sama dengan tindakan yang Anda lakukan. Semuanya "sama" dan "sebangun". Jika Anda merasa tidak dapat memenuhi ekspektasi seseorang maka Anda akan mengatakannya terus terang. 

Jika Anda tidak suka akan sesuatu maka Anda juga berani mengatakan terus terang, tentu dengan cara yang sopan dan santun. Dan, agar tidak menimbulkan konflik, kita perlu pembekalan berbagai skill dan kecerdasan emosional yang memadai.

Cerdas secara emosional, bukan berarti mengenakan topeng tapi mengetahui cara yang tepat dan lugas dalam menjalankan hidup menjadi diri kita sendiri. 

Perlu juga pembekalan berbagai skill seperti skill bagaimana mengendalikan dan mengeluarkan kemarahan, skill mengatasi konflik, skill mengutarakan dengan baik dan santun apa yang kita tidak setujui, yang semuanya akan semakin terasah jika Anda terjun menjadi diri Anda sendiri dalam hidup sehari-hari. Semakin sering berlatih, Anda akan semakin biasa.

Lalu, bagaimana melatih berbagai skill yang diperlukan dan kecerdasan emosional yang memadai tersebut? Anda bisa melakukannya dengan rajin menggali ilmu dengan membaca, atau dengan dibimbing oleh Life Conselor yang berpengalaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun