Mohon tunggu...
Elly Nagasaputra MK CHt
Elly Nagasaputra MK CHt Mohon Tunggu... Administrasi - Konselor Pernikahan dan Keluarga

Konselor Profesional yang menangani konseling diri, konseling pra-nikah, konseling pernikahan, konseling suami istri, konseling perselingkuhan, konseling keluarga. www.konselingkeluarga.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Suami Berselingkuh

20 Mei 2018   11:02 Diperbarui: 20 Mei 2018   11:12 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat sulit untuk memaafkan, sangat sulit untuk mempercayai kembali, boro-boro membangun kemesraan seperti dulu. Sulit membayangkan untuk lanjut dan sulit juga membayangkan untuk bercerai karena tidak semudah itu.

Lalu haru bagaimana? Memang tak mudah menyelesaikan masalah ini, bahkan sangat sulit, karena dibutuhkan usaha yang besar untuk kembali seperti semula. Dan berdasarkan pengalaman saya, sangat sangat tidak mudah bagi pasangan yang pernah ternodai dengan perselingkuhan, dapat kembali pulih tanpa bantuan "dokter" dalam hal ini Konselor Pernikahan untuk memberikan solusi profesional atas pengkhianatan yang sudah terjadi.

Apalagi sejak awal mereka telah salah langkah dengan menerapkan long distance marriage yang berkepanjangan. Tak ada kasus selingkuh saja tidak disarankan, karena tidak sehat untuk membina hubungan suami istri dalam sebuah pernikahan, apalagi sekarang setelah ada kasus ini? Bagaimana Ina mau kembali membangun rasa percayanya kepada suami, jika ia tak selalu ada bersamanya? Bahkan kenyataan Widi masih sekantor dengan wanita itu di Bandung, tentu merupakan hal yang sangat sulit diterima oleh Ina.

Hal pertama adalah suami istri harus tinggal dalam satu atap dan sekota. Sehingga Widi bisa mengusahakan untuk dapat dipindah ke kantor di Jakarta, atau pindah kerja atau mungkin Ina sekeluarga bisa pindah ke Bandung. Pada intinya sangat tidak sehat untuk membina long distance marriage untuk jangka waktu yang panjang.

Hal kedua adalah untuk membereskan soal perselingkuhan tersebut. Dan kembali, akan sangat sangat sulit tanpa bantuan profesional. Sebaiknya segera mencari Konselor yang memang ahli dalam menangani Konseling Perselingkuhan untuk dapat menyelesaikan dengan tuntas.

Tentu Widi sudah minta maaf pada Ina. Mungkin juga Widi sudah tidak memiliki perasaan dengan wanita itu. Tapi tidak semudah itu memperbaiki pernikahan yang sudah ternodai perselingkuhan.


Widi harus menyadari mengapa hal itu bisa terjadi, apa yang harus dilakukannya sebagai suami untuk kembali membangun kepercayaan istri. Widi sudah berusaha selalu pulang cepat dan rajin melaporkan lewat whatsapp apa yang dilakukan di kantor bersama siapa, dan sebagainya. Tapi bagi Ina tidak sesederhana itu.

Ina akan beranggapan Widi melakukan hal itu karena memang sudah ketahuan dan berusaha memperbaiki kerusakan. Ina perlu hal yang lebih mendasar untuk dapat mempercayai suaminya kembali. Bukan hanya berubah sikap, yang bahkan Ina tidak tahu apakah itu akan selamanya atau sementara saja karena Ina masih terluka.

Banyak ketakutan di benak Ina, apakah hal itu akan terjadi lagi? Apakah Widi tidak akan mengulangi kembali hal ini di puluhan tahun ke depan? Belum lagi, Ina tidak tahu bagaimana sebenarnya perasaan Widi pada wanita itu. Sungguh mencintainyakah? Karena Widi selalu mengelak dan menghindar jika mereka sudah membahas hal itu, yang ujung-ujung nya berakhir dengan pertengkaran.

Belum lagi jika masuk ke ranah hubungan badan. Hal itu sangat menyiksa bagi Ina membayangkan bahwa suaminya pun sudah melakukan hal itu dengan wanita itu. Sehingga semua hal dalam pernikahannya dengan Widi, baik sekadar ngobrol maupun intimasi yang lebih, merupakan hal yang menyiksa bagi Ina.

Ada lagi. Imbas pertengkaran mereka yang tiada henti, yang kadang memicu Ina kembali membahas  pengkhianatan Widi, diketahui oleh anak-anak. Disengaja atau tidak oleh orangtuanya, mengetahui akan perselingkuhan ayahnya, dapat membuat anak-anak kehilangan kepercayaan kepada orang tuanya dan terluka secara psikologis. Kalau sudah begini, mereka harus diajak ke Konselor untuk dapat disembuhkan luka dan traumanya, menumbuhkan kembali rasa percaya mereka kepada orang tua kepada lembaga yang disebut pernikahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun