Di Desa Darsono Kecamatan Arjasa, pada tahun 2025 dari berdasarkan data dan wawancara bidan desa dan kader desa, terdapat 6 anak yang mengalami stunting dan 4 balita BGM. Permasalahan tersebut muncul karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait gizi yang sehat dan penanggulangan stunting melalui informasi terkait gizi dan sanitasi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka kami Mahasiswa Profesi Bidan Universitas dr. Soebandi Jember melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan demonstrasi pembuatan puding kacang hijau pada masyarakat Desa Darsono Kecamatan Arjasa sebagai bentuk dari PMT dengan menggunakan bahan pangan lokal. Pengadaan kegiatan ini memiliki fokus untuk pemberian informasi tentang pemberian makanan tambahan untuk meningkatkan gizi yang sehat dan seimbang serta sebagai pencegahan stunting di Desa Darsono Kecamatan Arjasa.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Selasa, 12 Juni 2025 dan berlokasi di posyandu dan door to door ke rumah warga (sasaran) pada pukul 09.00 WIB hingga selesai. Kegiatan ini dihadiri oleh  ibu-ibu yang mempunyai balita di Desa Darsono Kecamatan Arjasa. Sasaran output dari kegiatan ini adalah balita Stunting dan BGM di desa Darsono Kecamatan Arjasa mampu untuk mengetahui tentang PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan dapat mengetahui gizi yang baik dan sehat, serta mampu mempraktekan cara pengolahan puding kacang hijau sebagai makanan penambah gizi yang baik dan seimbang.
Gizi merupakan aspek penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan menjaga gizi, maka pertumbuhan dan perkembangan anak akan baik dan sehat, sehingga terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Salah satu permasalahan akibat kurangnya gizi yang baik adalah stunting. Gizi yang baik dan seimbang merupakan aspek yang dibutuhkan bagi pertumbuhan anak-anak maupun bayi. Dengan adanya keberhasilan pemberian asupan gizi pada bayi dan anak yang baik serta optimal. Masa pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan periode emas, sehingga dipelukan asupan gizi yang baik dan seimbang. Periode emas ini  dimulai sejak bayi dalam kandungan hingga usia anak 2 tahun (Lestari et. Al., 2017).
Untuk mengatasi kekurangan gizi yang pada ibu dan bayi maka perlu adanya Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan makanan yang bergizi sebagai tambahan selain makanan utama dalam memenuhi gizi, makanan tambahan ini dapat berupa makanan yang dibuat dengan bahan pangan lokal yang tersedia serta mudah didapat. Tujuan dari Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yaitu memperbaiki keadaan golongan rawan gizi yang menderita kurang gizi, terutama pada balita stunting dan BGM. Selain itu, PMT juga bertujuan menghindari terjadinya kekurangan gizi, mencegah malnutrisi dan defisiensi mikronutrien (Wati et al., 2020).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI