Mohon tunggu...
RAWA INGGRIS MATEMATIKA
RAWA INGGRIS MATEMATIKA Mohon Tunggu... Guru - LEARN TO BE SMART

Sharing is Caring

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cerita Guru Muda Novan Bria dari Daerah Pedalaman Timur Indonesia

30 Juli 2020   01:59 Diperbarui: 30 Juli 2020   02:04 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi Kakak yang pasang itu dia tidak menyerah dan dia pun terus berusaha untuk pasang biar kami lanjutkan perjalanan tapi sama saja tidak bisa tapi teknisi tetap berusaha walaupun beberapa kali sambungannya terlepas lagi. Dan akhirnya dia pun pasang lagi sampai bisa tapi dia hanya pasang saja untuk bisa lewati tanjakan yang begitu tinggi, supaya bisa ke bengkelnya yang masih lumayan jauh sekitar 10 menit perjalanan dengan motor.

Dan saya dengan teknisi berjalan kaki sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 10.00 dalam beberapa menit ada mobil rental dari Malaka ke Kupang melewati kami,  lalu mendapatkan Adik yang bawa motor, Lalu mobil tersebut berhenti dan tanya adik Ipin " mau kemana?

dokpri
dokpri
" Mau ke Kupang Kakak, dan kakak tolong dengan Novan dulu, biar saya balik ke Malaka" sahut Ipin.Akhirnya saya pun langsung ikut mobil rental.

Sepanjang perjalanan, dalam hati saya, saya hanya bilang, Kalau ini bukan nasib atau rejeki saya, berarti saya tidak sampai ke Papua, tapi kalau memang ini adalah rejeki saya maka Tuhan dan serta leluhur tetap ikuti saya dan saya akan sampai Papua. Dan kalau memang ini adalah tantangan dan ujian maka saya suka tantangan dan ujian ini". 

Sekitar pukul 12pun kami baru tiba di Kolbano dan kamipun beristirahat untuk makan, tapi saking kuatirnya saya, saya tidak ikut makan karena keadaan masih membuat saya panik. Sekitar 30 menit kemudian, kamipun langsung melanjutkan perjalanan, jalan masih panjang, sedangkan jam sudah menuju pukul 13 lewat barulah kami tiba di Kampung Batu putih namanya, tapi hati ini semakin kuatir dan belum bisa tenang. 

Dan sialnya lagi, sampai di tempat tersebut si driver juga ternyata sakit perut dan langsung berhenti untuk B'A'B 15 menit lamanya. Ahhh tentu saja hati semakin panik sebab sudah pukul 13.30, dan kami terus berjalan dan akhirnya sampai di Kabupaten Oesao pukul 14.00 itu memang bingung karena jalan yang begitu jauh tapi dalam 30 menit sudah sampai di Oesao, dan mungkin itulah campur tangan dari Tuhan dan para leluhur.


Tapi masih saja ada rasa panik dan belum bisa tenang menjalang 15 menit kakak dari kampung telfon dan tanya keberadaan saya dan saya pun langsung jawab dengan spontan kalau sudah sampai Oesao tapi tetap saja itu bisa terlambat, dan dalam benak saya, saya sudah ambil satu keputusan seandainya saya ketinggalan pesawat, saya akan beli tiket lagi untuk ke Surabaya dan untuk dapat transitnya. 

Dan setelah saya mengobrol dengan kakak lewat HP, dan diapun langsung menelpon Kakak yang kebetulan kerja di bandara untuk chek in tiket saya, dan Kakak pun langsung melaksanakan chek in. 15 menit kemudian Kakak yang di bandara itupun langsung menelpon dan dia menginformasikan pukul 15.00 sudah di ruang tunggu karena 15.10 pesawat lepas landas. Kamipun sampai di Noel baki pukul 14.15 itu tandanya sekitar setengah jam lagi tiba di bandara, tapi sialnya lagi didalam travel tersebut ada anak kecil yang mau B'A'B lagi dan berhenti lagi. 

Oh Tuhan cobaan apa lagi ini sampai-sampai hambatan terus mengikuti saya, sedangkan anak kecil itu bukanya B'A'B malah main-main lagi, tentu itu hal yang menjengkelkan bagi saya. Dan akhirnya anak itu selesai dan lanjut lagi perjalanan dan akhirnya tiba di bandara pukul 14.40 dan langsung menuju masuk ke ruang check in untuk ketemu kakak saya yang sudah check in dan katanya 20 menit lagi pesawat lepas landas dan langsung saya menuju ke ruang tunggu. 

Dan sayapun tidak berhenti bersyukur sebab saya tiba dengan selamat dan juga tepat pada waktunya. Setelah saya merenung beberapa saat baru saya sadar kalau ternyata ini adalah campur tangan dari Tuhan dan para leluhur.

Maka sampai hari ini saya masih keadaan baik-baik saja dan sekarang saya menjalankan tugas sebagai Guru pedalaman di Kampung Yatan Distrik nambioman bapai Kabupaten MAPPI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun