Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Lagi Capek-capeknya, Malah Mikirin Orang Lain

9 November 2023   15:04 Diperbarui: 9 November 2023   15:10 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: beban berat mahasiswa dan segala tugas yang didapatnya. (Sumber: KOMPAS.ID)

Dunia pendidikan kerap dan/atau akan menjadi perhatian. Selain kegiatan belajar yang terjadi di kelas, tingkat kesehatan mental yang terjadi tiap individu mahasiswa.

Sayangnya mereka adalah generasi masa depan yang bakal produktif jika mentalnya sehat dan jiwanya bahagia.

Akan tetapi kesehatan mental yang banyak dialami anak muda saat ini perlu menjadi perhatian bersama. Permasalahannya bisa beragam, satu di antaranya: terlalu sering memikirkan kebahagiaan oranglain.

Mari kita coba lihat bersama bagaimana anak muda dan mahasiswa melihat fenomena kesehatan mental yang mereka bagikan di Kompasiana!

1. Perlukah Memikirkan Kebahagiaan Orang Lain?

Pertanyaan umum yang muncul bagi Kompasianer Maulidya Rahmah tentang kebahagiaan adalah menemukan dan mempertimbangkannya.

"Sejauh mana kita perlu mempertimbangkan kebahagiaan orang lain dalam perjalanan kita untuk menemukan kebahagiaan kita sendiri," tulisnya.

Pasalnya dalam memikirkan tentang kebahagiaan orang lain dapat memiliki berbagai dampak, baik positif maupun negatif.

Tentunya itu perlu dilihat bagaimana memikirkan tentang kebahagiaan orang lain berarti memiliki empati dan peduli pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan? (Baca selengkapnya)

2. Jangan Biarkan Terang Padam, Mengatasi Masalah Kesehatan Mental Mahasiswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun