Banjir dan pandemi covid-19. Setidaknya kedua hal tersebut yang menjadi perhatian Kompasianer Charles Emanuel dalam meningkatkan kewaspadaan tingkat tinggi.
"Ini dua hal berbeda. Dua kejadian terpisah. Keduanya kebetulan disatukan oleh waktu yang sama," tulisnya.
Lantas, ada titik lengah yang bisa saja menjadi "pintu masuk" bencana saat kita abai dan tidak menyadarinya.
Seperti laku kita yang kadang lengah tertib membuang sampah pada tempatnya, lanjut Kompasianer Charles Emanuel demikian juga kita masih lalai menghadapi Covid-19. (Baca selengkapnya)
3. Informasi Geospasial Dapat Membantu Penanggulangan Bencana Alam dan Pandemi Covid-19, Mengapa Demikian?
Kompasianer Rosalika Simanullang melihat, pada saat ini yang dibutuhkan adalah ketepatan akurasi informasi.
Sebab, informasi yang akurat tentu akan mempermudah dalam pengambilan keputusan yang tepat terhadap suatu permasalahan.
Sebagai contoh, Kompasianer Rosalika Simanullang menggunakan geographical information system (GIS). Dengan tools yang terdapat pada teknologi tersebut bisa digunakan untuk penangulangan bencana hingga pandemi covid-19.
Untuk mendapat data yang akurat dibutuhkan kerja sama yang baik antara instansi kesehatan yang menangani virus ini dan pemerintah setempat.
"Hal ini bertujuan untuk agar data yang diolah dapat dijadikan sebuah informasi yang bermanfaat bagi masyarakat umum," tulis Kompasianer Rosalika Simanullang. (Baca selengkapnya)
4. Indonesia Dikepung Bencana, Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 untuk Tim SAR
Menurut Kompasianer Hendra Wardhana, Pemerintah mesti juga memerhatikan vaksinasi untuk Tim SAR dan relawan kebencanaan sebagai bagian dari penanganan bencana itu sendiri.
Sebab, kecepatan mobilisasi tenaga dan peralatan penyelamat, efektivitas pertolongan di lapangan, serta keselamatan tim SAR itu sendiri menentukan keberhasilan kegiatan pertolongan dan penyelamatan.