Barangkali karena kita tidak siap sehingga setiap kali banjir, gempa bumi, maupun meletusnya gunung terjadi membuat banyak yang terkejut. Belum lagi pandemi covid-19 yang belum usai.
Perhatian kita jadi terpecah, kesiagaan untuk fokus kita terbelah.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pada November 2020 mengingatkan, bahwa potensi bencana alam yang mungkin terjadi beberapa waktu ke depan.
Lantas yang kemudian jadi pertanyaan adalah bagaimana menyikapi keadaan seperti ini?
Sebagai contoh, misalnya, tempat-tempat pengungsian pun mesti dikondisikan dengan baik agar selalu dalam keadaan layak dan bersih. Â
Selain itu, masyarakat bisa diimbau untuk menghindari lokasi-lokasi pengungsian di tenda jika tidak terpaksa. Tempat evakuasi pun harus didesain dapat menjaga jarak dan selalu ada petugas kesehatan di sekitar tempat pengungsian.
Oleh sebab itu, kami akan coba rangkum beberapa analisis maupun pendapat Kompasianer dalam melihat kondisi bencana yang kini tengah melanda Indonesia.
1. Apakah Indonesia Siap Merespon Multi-Bencana di Tengah Serbuan Corona?
Kompasianer Leya Cattleya mengingatkan, perlu adanya tata kelola untuk mengintegrasikan kesiapsiagaan bencana dengan tanggap bencana serta rehabilitasinya akan selalu menjadi acuan utama.
Pembelajaran penting dari pengalaman beberapa negara dan Indonesia, misalnya, untuk  kesiapsiagaan bencana melibatkan beberapa aspek sebagai berikut:
1. Tata kelola dan kesiapan operasional.
2. Daya tahan atau resiliensi dari sistem kesehatan.
3. Sinergi sistem kesehatan dengan masyarakat dan lingkungannya.
4. Kerjasama antara pemerintah dan seluruh masyarakat.
"Terdapat setidaknya 8 aspek penting untuk terbangunnya sistem kesiapsiagaan bencana yang efektif. Ini untuk situasi bencana yang umum, yang dapat belaku untuk bencana alam maupun wabah penyakit," tulis Kompasianer Leya Cattleya. (Baca selengkapnya)