Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Gaganawati dan Weedy: Patuhi Aturan Saat Membuat Konten di Negeri Orang

16 Oktober 2020   20:45 Diperbarui: 17 Oktober 2020   15:08 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A-to-Z Kompasiana: Mewartakan Mancanegara bersama Diaspora Kompasiana (Tangkapan layar dari YouTube/Kompasiana)

Pada akhirnya, kegiatan menulis menjadi pilihan keduanya karena kebutuhan relaksasi dan terapi. Hiburan setelah menunaikan tugas sebagai ibu rumah tangga sekaligus pekerja harian. Bahkan Gaganawati kini sedang melanjutkan sekolah lagi di Jerman.

Selain melestarikan dan merawat Bahasa Indonesia, tetap ngeblog adalah alternatif untuk saling berinteraksi dengan Kompasianer di seluruh dunia. Berjejaring di Kompasiana membuat keduanya punya banyak teman.

"Beberapa tahun lalu tuh saya senang kirim-kirim paket dengan Kompasianer yang ada di Amerika (Serikat), Jepang, Arab, dan masih banyak lagi," kata Gaganawati. Isinya kartu pos, cokelat, hingga pakaian.

Seperti halnya semua momen, pengalaman pertama pasti berkesan. Meski sudah 9 tahun yang lalu, Gaganawati Stegmann masih ingat betul konten pertama yang ditulis.

"Saya tahu di Indonesia itu pada 1 Mei memperingati Hari Buruh, akan tetapi di Jerman ada yang sedikit berbeda, yakni Hari Usil Nasional," kenang Gaganawati.

Intinya, semua momen yang dilihat selama Hari Usil Nasional tersebut ditulis, dari anak-anak hingga para tetangga yang sudah menyembunyikan barang-barangnya agar tidak kena usil oleh tetangga lainnya.

Jika apa yang ditulis Gaganawati adalah fenomena unik di Jerman, maka Weedy pertama kali menulis jenis buah. Judulnya: Kesemek.

Mengingat momen tersebut Weedy melihatnya jadi sebuah kelucuan tersendiri: kenapa judulnya "Kesemek", sih?

Setelah diingat-ingat, ternyata kesemek di Indonesia dengan Jepang itu berbeda secara bentuk, tapi rasanya sama persis.

"Kesemek di Indonesia kan centil banget, ya, kayak beda kan gitu, tapi di Jepang tuh gak gitu, beda, polos dan mengkilat," tutur Weedy Koshino sambil tertawa.

Perhatikan Aturan Saat Bikin Konten di Mancanegara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun