Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Alasan Berhenti Menjadi Wanita Kantoran hingga Hati-hati Beli Rumah Subsidi

4 Agustus 2020   04:40 Diperbarui: 4 Agustus 2020   04:44 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah bersubsidi. (sumber: SHUTTERSTOCK/CHIRAPHAN via kompas.com)

Menjadi wanita kantoran mungkin menjadi dambaan sebagian para istri. Namun dambaan itu bisa berbeda ceritaknya ketika sudah memiliki anak.

Kompasianer Martha Weda menceritakan, kalau ia akhirna memutuskan untuk berhenti menjadi wanita kantoran lantaran anak pertamanya lebih dekat dengan pengasuhnya ketimbang ia sendiri, ibunya.

Artikel tentang ini pun menjadi salah satu konten terpopuler di Kompasiana, Senin (03/08/2020).

Selain itu ada juga kisah Kompasianer Meirri Alfianto mengenai perlunya berhati-hati sebelum membeli rumah bersubsidi.

Berikut artikel teropupuler Kompasiana yang sudah dirangkum:

Ini Salah Satu Alasan Saya Berhenti Jadi Wanita "Kantoran"

Ilustrasi kekerasan seksual pada anak (Sumber: Kompas.com)
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak (Sumber: Kompas.com)
Sebenarnya keinginan ini mulai muncul sejak si kecil mulai mengerti arti kedekatan dengan seseorang.

Ia sangat dekat dengan ibu pengasuhnya. Bila ditinggal selepas mengantarnya kembali ke rumah, ia serigkali menangis dan terlihat sangat kehilangan. (Baca selengkapnya)

Kriminalisasi Seksualitas: Fetisisme atau yang Lain?

Gambar oleh Klaus Hausmann dari Pixabay
Gambar oleh Klaus Hausmann dari Pixabay
Memahami perilaku seksual manusia sangat unik. Definisi seksualitas tidak semata memahami perilakunya saja, tapi juga pelu ada dari berbagai aspek, seperti biologis dan psikologis. (Baca selengkapnya)

Apakah Kedua Pekerjaan Ini Masih Dianggap Puncak Karier Orang-orang Teknik?

Ilustrasi: bekerja di perusahaan multinasional. (sumber: Thinkstockphotos.com via kompas.com)
Ilustrasi: bekerja di perusahaan multinasional. (sumber: Thinkstockphotos.com via kompas.com)
Anak teknik, pada masanya, pasti bangga jika sudah bekerja di perusahaan-perusahaan multinasional atau perminyakan dan gas.

Tapi, apakah itu masih sama hingga kini? (Baca selengkapnya)

Maha Benar Instagram dan Segala Gosipnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun