Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Langkah Mengurangi Limbang Kantong Plastik hingga Nasib Lulusan Ilmu Perpustakaan

10 Juli 2020   04:43 Diperbarui: 10 Juli 2020   04:45 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampah plastik(Thinkstock/Milkare)

Ada banyak cara untuk berkontribusi terhadap lingkungan. Salah Satunya adalah dengan mengurangi penggunaan kantong plastik.

Maraknya penggunaan kantong plastik memang tak lepas dari kepraktisannya. Selain itu harganya pun amat sangat murah.

Namun dari maraknya penggunaan ini nustru meningkatkan limbang kantong plastik dan berujung pada efek buruk terhadap lingkungan.

Artikel terkait penggunaan kantong plastik dan lingkungan ini menjadi salah satu terpopuler di Kompasiana, Kamis (09/07/2020).

Selain itu ada juga mengenai keluh kesah masiswa Ilmu Perpustakaan yang menceritakan bagaimana jurusan tersebut mendapat pandangan sebelah mata dari orang-orang sekitarnya.

Berikut kumpulan artikel terpopuler di Kompasiana yang sudah dirangkum:

3 Langkah Sederhana Mengurangi Limbah Kantong Plastik

Dok. Budi Susilo
Dok. Budi Susilo
Kantong plastik dianggap lebih praktis, gampang diperoleh, mudah dibuat dalam jumlah banyak, ringan, tidak gampang bocor, dan berharga lebih murah dibanding pembungkus tradisional.

Tapi, di balik kemudahan itu ternyata menyimpan dampak buruk bagi lingkungan.

Nah, untuk sama-sama menjaga lingkungan, ada langkah-langkah sederhana mengurangi limbah kantong plastik. (Baca selengkapnya)

Financial Freedom, Benarkah Ajaran Ini?

Dok. pexels
Dok. pexels
Di negeri ini betapa uang telah menjadi 'raja' pada seluruh denyut nadi kehidupan manusia.

Menempatkan uang sebagai yang utama dalam hidupnya, toh memang demikianlah realita dalam praktik, tanpa uang 'orang-orang tertentu' akan kesulitan untuk ber-manuver dan ber-improvisasi, akhirnya tidak ada cara lain selain memburu uang habis-habisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun