Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Ini Kumpulan Olahan Ikan yang Bisa Dicoba Sebelum Kamu Ditenggelamkan

21 April 2019   21:33 Diperbarui: 11 Mei 2019   14:11 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambal Gami Ikan Buwis (Foto: Dewi Puspa)

Ada sambal gami untuk ikan bawis, ada pula olahan mangut kepala ikan manyung, hingga belut yang ditongseng.

Baru membaca sederet kalimat itu saja rasanya seperti ada air liur yang meluncur di kerogkongan. Padahal itu baru imajinasi kita saja ketika membacanya, bukan?

Mari kita sama-sama membayangkan sambal gami: sepintas bentuknya mirip sambal terasi, hanya saja tomat merah yang digunakan, sebelum diuleg bersama cabai, terasi, bawang putih dan merah, mesti dibakar terlebih dulu. Sehinnga kadar likopennya lebih banyak dibandingkan tomat mentah.

Setelah selesai membuat sambal gami, kemudian ikan bawis digoreng dan disajikan bersamaan di cobek tempat membuat sambal gami tadi.

"Sambalnya pedas, manis gurihnya pas, tidak keasinan. Ketika sambal ini disantap dengan ikan bawis maka menghasilkan perpaduan yang serasi," tulis Dewi Puspa.

Tapi ada yang perlu diingat, ikan bawis konon hanya hidup di perairan Bontang, Kalimantan Timur. Jadi, buat Kompasianer yang ingin mencoba betapa sedapnya Gami Bawis, silakan berkunjung ke sana.

Masih ada olahan ikan lain: mangut kepala manyung.

Mangut Kepala Manyung (Foto: Tri Lokon)
Mangut Kepala Manyung (Foto: Tri Lokon)

Ikan Manyung (Siluriformes, Ariidae) adalah ikan laut tangkapan nelayan yang biasa dagingnya dipakai untuk ikan asin (jambal roti). Ada 7 jenis ikan Manyung, tapi yang terkenal untuk ikan asing yang jenis Thalassinus.

Kalau di restoran atau rumah makan, harga seporti mangut kepala manyung seharga 100 ribu rupiah dengan berat 2 kilogram.

Untuk cukup mudah, setelah ikannya dibersihkan lalu dikukus supaya bau amisnya hilang. Lalu selagi menunggu ikan yang dikukus bisa tumis dulu rempah-rempahnya seperti bawang merah, bawang putih, sereh, daun jeruk, kencur, kunyit, cabe merah, daun lengkuas, daun salam.

"Kalau ada blimbing wuluh makin enak," tulis Tri Lokon.

Tambah juga garam, gula, bumbu masakan, dan santan secukupnya hingga mendidih lalu baru dimasukkan kepala ikan manyung. Sebagai pelengkap, bisa juga tambah tahu, tempe, dan timun sesuai selera.

Ikan nila salin (Foto: Cocon Sidiek)
Ikan nila salin (Foto: Cocon Sidiek)

Nah, kalau kamu sedang berkunjung ke Kabupaten Pati, Jawa Tengah, coba beragam olahan ikan di sana. Satu di antaranya adalah ikan nila salin, reomedasi dari Cocon Sidiek.

Terletak di desa Tunggulasari, Kecamatan Tayu sekitar 10 km dari pusat kota, kita bisa temukan sebuah Rumah Makan Nila Sari yang menjajakan sajian menu masakan ikan nila. Bedanya, ini bukan ikan nila air tawar tetapi jenis ikan nila unggul yang dibudidayakan di air payau/asin.

Ikan nila salin banyak disebut juga sebagai "chicken of the water" karena tekstur daging dan cita rasanya. Bahkan menurut warga lokal disebut juga ikan kakap KW-2.

"Tekstur daging nila salin yang lembut dan tebal, gurih dan tak berbau lumpur ditambah dengan bumbu masakan," tulis Cocon Sidiek.

Tongseng belut (Foto: Wahyu Sapta)
Tongseng belut (Foto: Wahyu Sapta)

Belut juga termasuk ikan lho. Ia sejenis ikan dari anggota suku Synbranchidae. Belut bisa makan sebagai lauk dengan digoreng atau digoreng garing sampai renyah sebagai makanan ringan. Tapi, sudah coba memakanan belut yang diolah menjadi tongseng?

Yha, biasaya tongseng menggunakan daging kambing, tetapi kali ini Wahyu Sapta mengajak kita mencoba tongseng belut. Masih menggunakan bahan dasar untuk tongseng, kaya akan rempah-rempah sehingga hangat di badan ketika disantap.

Ketika disajikan, daging belutnya masih kenya, segar dan yang terpenting tidak amis.

Tongseng belut cocok untuk yang tidak bisa memakan daging kambing, apalagi takut terkena darah tinggi.

"daging belutnya masih segar jadi beda rasanya. Sensasinya juga beda. Apalagi daging belut baru dimasak saat akan disajikan," tulis Wahtu Sapta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun