Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Yang Tak Terekam Selama Piala Dunia 2018

4 Juli 2018   06:35 Diperbarui: 4 Juli 2018   09:11 2660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi Kompasiana/Rizki Estiva

Setelah menyelesaikan babak penyisihan grup dan 16 besar, Piala Dunia 2018 di Rusia bersiap memasuki babak perempat final. Artinya, kompetisi paling bergengsi ini sudah menjalani separuh perjalanannya, dan tentu sudah banyak momen yang terjadi.

Pulangnya juara bertahan Jerman dan juara Eropa Portugal adalah salah dua momen yang terjadi di edisi Piala Dunia tahun ini. Atau juga tidak lolosnya Senegal lantaran kalah dalam hitung-hitungnya point fair play bukan sesuatu yang tidak boleh dilupakan sebagai sejarah.

Tetapi momen-momen tadi adalah hal-hal yang hanya terekam secara kasat mata. Meski sebenarnya masih ada banyak sekali momen, peristiwa, hingga hal-hal unik di Piala Dunia 2018 yang belum terpublikasi dan sebenarnya sangat menarik untuk kita ketahui.

Berikut hal-hal unik selama pergelaran Piala Dunia 2018:

Nama Pesepak Bola Islandia Mirip-mirip

sumber gambar: Goal.com
sumber gambar: Goal.com
ISLANDIA mungkin bukan negara unggulan di Piala Dunia 2018. Meski di awal sempat mengejutkan dengan menahan imbang Argentina, toh, Islandia sudah pulang lebih dulu di penyisihan grup.

Namun yang menarik adalah nama-nama pemain Islandia yang mirip-mirip. Dengan kata lain nama mereka selalu didominasi kata "son" di belakangnya. Apa sebab?

Seperti dapat dilihat di situs resmi Kementerian Kehakiman Islandia (www.innanrikisraduneyti.is), penamaan ini merupakan tradisi Islandia yang kemudian diatur dalam sebuah undang-undang.

Dalam bahasa Inggris UU tersebut dikenal sebagai Personal Names Act. Pertama kali diberlakukan pada 1925, lalu dua kali mengalami amandemen pada 1991 dan 1996. UU ini tegas mengatur tentang penamaan warga negaranya.

Berbeda dengan kebanyakan nama Eropa Barat, atau sistem marga yang biasa kita kenal di Indonesia, orang Islandia memberi nama belakang anaknya berdasarkan nama ayah. Lalu diberi tambahan "son" untuk anak laki-laki, dan "dottir" untuk anak perempuan.

Ada yang memakai nama depan ayah sebagai nama belakang anak, tapi ada pula yang memakai nama tengah. Tergantung orang tuanya pilih nama mana yang lebih disukai atau dengan nama mana ia lebih dikenal oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun