Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Nun Jauh di Sana, Ada Banyak Kisah dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional

9 Mei 2018   17:17 Diperbarui: 2 Mei 2019   14:20 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum lagi seringnya mandek pembayaran gaji. "Beberapa bulan yang lalu, pemerintah daerah ini mengangkat Guru Kontrak Daerah (GKD) dengan gaji 1 juta/bulan. SK pengangkatan para guru honorer terhitung mulai dari bulan Januari, tapi sampai saat ini gaji daripada guru honorer pengangkatan daerah belum terbayarkan sama sekali," tambahnya.

sumber: Tribunnews.com
sumber: Tribunnews.com
Lalu ada kisah pengalaman Eki Tirtana Zamzani yang kebetulan membagikan pengalamannya saat menjadi pengawas Ujian Nasional di Mojokerto.

Ia bercerita, bahwa tugasnya selama menjadi pengawas adalah mengecek kesiapan komputer yang akan digunakan, membacakan tata tertib ujian, menulis daftar hadir peserta, dan membagikan lembar jawaban untuk soal uraian. Selain itu pengawas juga boleh membantu Proktor pada pengoperasian komputer.

Dari apa yang sudah jalani di sana, Eki memiliki kesimpulan tersendiri. Kesimpulan yang bisa menjadi masukan penting bagi pendidikan bangsa ini.

"Pemerataan pendidikan belum terjadi secara meluas di masyarakat. Hanya anak orang kaya yang bisa mengenyam pendidikan dengan fasilitas yang lengkap. Sementara bagi anak orang biasa hanya bisa bersekolah dengan fasilitas seadanya. Yang penting biayanya terjangkau dan mudah untuk dijangkau oleh anak-anaknya," tulis Eki lewat artikel berjudul Harapan Sekolah Pinggiran di Mojokerto.

sumber foto: dokumentasi Tri Lokon
sumber foto: dokumentasi Tri Lokon
Berbeda dengan perayaan di Tomohon, Sulawesi Utara. Laporan langsung oleh Kompasianer Tri Lokon di Kota yang juga dikenal juga sebagai Kota Pendidikan itu merayakan dengan mengundang seluruh siswa sekolah di Tomohon untuk berpartisipasi dalam Parade Hardiknas.

Rabu siang (2/5), tampak hampir semua peserta menggunakan pakaian kebaya Minahasa, tarian adat Kabasaran, musik bambu dan yang paling ditunggu oleh warga adalah atraksi atau display dari kelompok Marching Band setiap sekolah di depan panggung utama.

Warga terhibur oleh penampilan dan ketangkasan siswa memainkan semua alat musik Marching Band. Tak hanya itu, color guard dan cheersleader pun tak mau kalah menampilkan atraksi tarian yang memukau, seperti membentuk piramida manusia dalam kesatuan atraksi bersama kelompok Marching Bandnya.

"Warga yang berjubel di pinggir jalan selain menyaksikan atraksi gratis para peserta pawai, juga menjadi ajang swafoto ramai-ramai. Tak sedikit yang mengabadikan momen Hardiknas melalui hape kamera," tulisnya lewat artikel Hardiknas di Tomohon, Antara Pawai dan Hasil UNBK 2018.

Anggota komunitas iTrex di dalam Rumah Baca Kincai Mengalun | Foto: Adriansyah Sinaga iTrex
Anggota komunitas iTrex di dalam Rumah Baca Kincai Mengalun | Foto: Adriansyah Sinaga iTrex
Yang juga seru adalah kisah Rifki Feriandi, bersama komunitasnya iTrex. Mereka mendaki gunung tertinggi kedua di Indonesia, setelah Puncak Cartenz di Papua, yaitu Gunung Kerinci.

Tak sampai di situ, selain mendaki mereka melakukan kegiatan amal dengan pembelian buku, pengiriman buku, pembuatan rak buku,  pengolahan buku serta alat-alat pendidikan di Desa Batang Sangir yang masih dalam wilayah Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Gunung Kerinci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun