Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Merayakan Hari "Down Syndrome" dengan Riang dan Suka Cita

25 Maret 2018   11:50 Diperbarui: 25 Maret 2018   17:14 1996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para narasumber talkshow dalam acara Hari Down Syndrome Sedunia 2018 di Bentara Budaya, Jakarta (Kompasiana/hay)

***

Selain musik, ADS juga diajarkan bagaimana memiliki kreasi pada seni lainnya, yaitu menggambar atau membuat kreasi instalasi. Ada pula Mbak Anggie yang membantu Potads dalam urusan tersebut. Mbak Anggie hanyalah ibu rumah tangga biasa yang, entah kenapa, suka sekali membuat macam-macam craft atau melukis. Ia belajar secara otodidak. Pokoknya tinggal google aja, kata Mbak Anggie. "Atau, lihat pinterest(.com). Banyak sekali contohnya di sana," lanjutnya.

Dan, satu waktu ia diminta --atau ditawari mungkin lebih tepatnya-- untuk membatu ADS ini. Semula ia ragu. Namun secara bersamaan dan tanpa pikir panjang, Mbak Anggie menyanggupinya. Tapi, ada syaratnya: ia ingin kenal dulu dengan para ADS.

Pada pertemuan pertama yang dilakukan Mbak Anggie adalah menemani ADS mewarnai dan menggambar. Sampai pada akhirnya Mbak Anggie merasa nyaman dengan mereka pada pertemuan-pertemuan berikutnya .

Sudah banyak yang dihasilkan, beberapa di antaranya dipamerkan dalam acara Hari Down Syndrome 2018 di Bentara Budaya. Ya. Latar yang dijadikan pengunjung ketika swafoto sebelum acara dimulai adalah hasil dari karya anak-anak down syndrome ini. Mengagumkan.

Para ADS tengah membuat craft dari bahan kertas dan lem. (Kompasiana/hay)
Para ADS tengah membuat craft dari bahan kertas dan lem. (Kompasiana/hay)
iii/ 


Hari Down Syndrome Sedunia 2018 ini diselenggarakan POTADS yang bekerja sama dengan Kompas Gramedia dan Bentara Budaya Jakarta. Serta didukung oleh beberapa pihak swasta dan pemerintah. 

Down Syndrome merupakan suatu bentuk kelainan kromosom yang berdampak pada keterlambatan pertumbuhan fisik dan mental anak.  Anehnya, sampai sekarang, masih saja ada yang melihat ADS dengan stigma negatif. Seakan tidak ingin memahami tapi terlebih dulu sudah membenci. Bahkan bukan saja orang lain, beberapa juga dilakukan oleh orangtua ADS itu sendiri. Tentu ini menyedihkan.

Dan, barangkali, untuk itulah POTADS hadir. Mereka mendapingi sekaligus mengedukasi orangtua agar supaya tidak patang arah. Hal pertama yang selalu disampaikan POTADS bila bertemu orangtua yang baru memiliki keterunan ADS adalah mengajak orangtua tersebut untuk mengubah mindset terlebih dulu.

Bahwa tidak ada yang salah dengan memiliki keturunan ADS. Ia adalah anugerah. Dan yang lebih penting, tidak perlu merutuki diri sendiri, mencari kesalahan atau dosa apa yang telah diperbuat pada masa lalu. Sungguh, itu tidak mengubah apa-apa. Percaya dan (cukup) yakini: Tuhan hanya menitipkan anak spesial untuk orangtua (yang) spesial.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun