Kita masih menunggu respon Pemerintah dan DPR terkait 17+8 tuntutan rakyat, sudah ramai kembali mengenai ucapan Menteri Agama Nasaruddin Umar terkait guru.
Pada sebuah acara yang dihadirinya di UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Rabu (3/9/2025), mengatakan "Seorang guru itu harus suci di langit, suci di bumi. Kalian tidak gampang menjadi seorang guru. Kalau enggak sanggup, lebih baik serahkan mandatnya."
Terulang kembali, bagaimana maksud dan tujuan yang disampaikan tidak berbanding-lurus.
Setelah video ucapan tersebut viral, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan maaf dan mengklarifikasi apa yang telah disampaikannya itu.
Bahkan kita semua masih ingat, pada 150 hari pertama Pemerintahan, Presiden Prabowo Subianto mengakui kesalahan dalam strategi komunikasi menjadi salah satu kelemahan utama pemerintahnya.
Kita jadi mempertanyakan, sebenarnya bagaimana kualitas pejabat kita dalam menyampaikan pesan maupun kebijakan yang telah meraka kerjakan?
Kami ingin tahu, menurut Kompasianer, berapa skor yang pas tepat untuk menilai kemampuan public speaking pejabat kita?
Selain itu, agar hal-hal seperti ini tidak terulang dan menimbulkan efek domino pada reaksi masyarakat, sebaiknya apa yang perlu dilakukan pejabat kita? Apakah perlu adanya ahli penulis pidato? Dilatih ulang caranya public speaking?
Oia, bagi Kompasianer yang kini bekerja di bagian kehumasan atau profesi sebagai public speaker atau MC, bisakah ceritakan bagaimana pelatihan yang mesti dilakukan guna terampil berkomunikasi?
Silakan tambah label Public Speaking Pejabat (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.