Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama featured

(Catatan Tahun Lalu) Apakah Jokowi-JK Membawa Perubahan Positif?

26 Oktober 2016   15:55 Diperbarui: 19 Oktober 2017   20:01 1726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: nasional.kompas.com

20 Oktober 2016, tepat dua tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dua tahun bukanlah waktu yang sebentar, dalam kurun waktu dua tahun ini ada banyak kebijakan yang diterapkan oleh Jokowi-JK.

Tentu setiap kebijakan diambil melalui pertimbangan yang matang, agar Indonesia berada pada jalur yang tepat. Namun benarkah selama dua tahun Jokowi-JK menjabat kondisi Indonesia menjadi lebih baik?

Untuk mengetahui hal ini kami beberapa waktu lalu membuat jajak pendapat melalui fitur pro-kontra dengan melontarkan statement "Dua Tahun Jokowi-JK, Indonesia Lebih Baik," dan hasilnya sebanyak 10 Kompasianer menyatakan setuju dan 1 Kompasianer lainnya menyatakan tidak setuju.

Salah satu yang setuju bahwa Indonesia lebih baik di bawah pemerintahan Jokowi-JK adalah Arief Kurnia. Menurutnya pemerintahan Jokowi-JK memberi cukup banyak perubahan dengan program-program yang dicanangkan. Misalnya pembangunan infrastruktur dan peralihan subsidi BBM ke sektor lain.

"Pemerintah Jokowi-JK juga memberantas ilegal fishing, mafia migas, pungli hingga hukuman mati bandar narkoba," tulis Arief.

Arief menambahkan, selama dua tahun pemerintahan Jokwi-JK, pemerintah juga banyak menarik minat pihak asing untuk berinvestasi di Indonesia. Kemudian pembangunan perbatasan pun digenjot, ditambah dengan adanya program pengampunan pajak yang membantu pemasukan negara.

Pada awalnya, memang cukup banyak yang meragukan kemampuan Joko Widodo untuk menjadi seorang presiden, apalagi di awal pemerintahan. Hal ini pun diakui oleh politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Maruarar Sirait. Ia mengatakan ketika awal pemerintahan, dukungan di parlemen pun sangat minim.

Namun justru menurutnya inilah yang memicu terbentuknya sejarah. Jokowi-JK berhasil mengonsolidasikan kekuatan hanya dalam kurun waktu dua tahun dengan kebijakan yang mengejutkan seperti tax amnesty.

"Pak Jokowi megikuti UU dalam menjalankan roda pemerintahan. Akhirnya semua keputusan beliau bijaksana dan bisa diterima semua pihak," ujar Maruarar sebagaimana diberitakan Kompas.com.

Namun hal ini tidak berarti semua pihak menilai positif pada kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Tidak sedikit juga pihak yang menilai negatif dua tahun pemerintahan Jokowi-JK ini. Salah satunya adalah Kompasianer Elin. Ia menyatakan bahwa Presiden Joko-Widodo dan Wapres Jusuf Kalla belum memberikan dampak yang signifikan melalui kebijakan-kebijakan yang diambil.

"Belum ada perubahan yang signifikan," tulis Elin singkat.

Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Ia bahkan mengkritik kinerja dua tahun pemerintah melalui puisi dengan gaya bahasa satire.

"Dua tahun berjalan sudah, kemiskinan semakin parah, yang kaya tambah perkasa yang melarat jatuh sekarat. Tangan-tangan besi tirani menggusur penduduk asli," adalah penggalan dari puisi yang dibuat oleh Fadli Zon.

Memang, ia cukup menyoroti berbagai hal seperti melambungnya harga sejumlah bahan pokok dan membandingkan tingkat kemajuan Indonesia dengan negara tetangga yang semakin pesat.

Bahkan bukan hanya Fadli Zon, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria pun sangsi akan pencapaian kemajuan di dua tahun periode pemerintahan Jokowi-JK. Bahkan menurutnya pencapaian ini merupakan rintisan dari masa pemerintahan SBY.

"Selama ini rintisan Pak SBY saja. Secara umum, dua tahun ini produknya Pak SBY," ujar Riza dikutip dari Kompas.com.

Menurut Riza, contohnya adalah kebijakan penyaluran dana desa. Pemerintah Jokowi dinilai hanya tinggal menyalurkan dana tersebut. Kemudian kebijakan yang membuat masyarakat semakin mudah mengakses pelayanan kesehatan, itu pun dinilai Riza merupakan warisan dari pemerintahan SBY.

Kendati demikian, berdasarkan hasil survey SMRC menunjukkan publik memberikan respon positif atas kinerja Jokowi-JK selama dua tahun belakangan. Contohnya survey mengenai infrastruktur, sebanyak 75 persen responden menyatakan bahwa kondisi jalan raya di Indonesia semakin baik.

Juga dari pelayanan kesehatan. Publik mengapresiasi pelayanan kesehatan yang diberikan di masa pemerintahan Jokowi-JK selama dua tahun ini. Jumlah responden yang menyatakan semakin sulit dalam mengakses pelayanan kesehatan semakin menurun jika dibandingkan sebelumnya.

Lalu bagaimana pendapat Anda Kompasianer. Apakah benar selama dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla Indonesia menjadi lebih baik dalam segala sektor? (YUD)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun