Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gudeg Sejak Masa Penjajahan Itu Tetap Dijual Meski Mbah Lindu Sakit

2 Juli 2017   09:30 Diperbarui: 2 Juli 2017   16:17 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setyo Utomo, penjual gudeg yang akrab disapa Mbah Lindu terbaring di Rumah Sakit Panti Rapih, Jalan Cik Di Tiro nomor 30, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Sabtu (1/7/2017)

Setyo Utomo, penjual gudeg yang akrab disapa Mbah Lindu terbaring di Rumah Sakit Panti Rapih, Jalan Cik Di Tiro nomor 30, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Sabtu (1/7/2017)YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sudah sebulan lebih Mbah Lindu tak lagi menjajakan langsung gudeng di Jalan Sosrowijayan, Kota Yogyakarta.

Sebab, wanita yang berjualan gudeg sejak sebelum zaman penjajahan Jepang itu jatuh sakit sejak sebelum puasa Ramadhan 1438 H.

Akhirnya, sang anak bungsu, yaitu Ratiah Sidik (51), menggantikan ibunya berjualan gudeg. Ratiah kerap membantu Mbah Lindu berjualan.

Ketika Mbah Lindu sehat, Ratiah hanya membantu penghitungan uang, sedangkan Mbah Lindu yang menyajikan gudeg di atas piring atau bungkusan.

"Gudeg tetap buka, waktu puasa buka mulai pukul 02.00 WIB. Kemarin libur cuman hari raya Idul Fitri saja, H+1 sudah jualan lagi, bukanya seperti biasa," kata suami Ratiah, Aris Suratman (52), ketika berbincang dengan Kompas.com di Rumah Sakit Panti Rapih, Jalan Cik Di Tiro nomor 30, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Sabtu (1/7/2017).

(Baca juga: Mbah Lindu, Penjual Gudeg Berusia 97 Tahun Terbaring Sakit di Panti Rapih)

Gudeg Mbah Lindu buka mulai pukul 05.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB setiap hari. Konsumen gudeg Mbah Lindu dari beragam kalangan, mulai dari tukang becak, mahasiswa, sampai wisatawan lokal maupun asing.

Selama Mbah Lindu tidak tidak berjualan, para pelangganya banyak yang menanyakan keberadaan wanita yang memiliki nama asli Setya Utomo ini.

"Setiap hari kalau ada pembeli yang datang selalu menanyakan ibu. Kalau tidak salah, Mas Butet (Kartaredjasa) juga datang menanyakan ibu. Saya bilang sakit masuk angin dan istirahat di rumah," kata menantu Mbah Lindu itu.

(Baca juga: Kisah Mbah Lindu dan Gudeg yang Dijual sejak Masa Penjajahan)

Aris mengatakan, pakar kuliner Indonesia, Willi Wongso, pun sudah menjenguk setelah mendengar kabar Mbah Lindu sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun