Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Pengkhianatan G30S/PKI", Karya Seni yang Dianggap Meneror Satu Generasi

30 September 2018   07:14 Diperbarui: 30 September 2018   09:15 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar film Penghianatan G30S/PKI yang tayang tahun 1984 di seluruh Indonesia.

Putri sulung Panjaitan, Catherine, menyaksikan penembakan itu. Dia terlihat shock saat ayahnya ditembak.

Setelah gerombolan tentara itu pergi, didatanginya tempat ayahnya ditembak. Darah yang masih berlumuran di teras itu pun dipegangnya penuh haru. Kemudian, tangan yang penuh darah itu diusapkannya ke wajah.  

***

Cerita di atas merupakan salah satu adegan dalam film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI (1984) besutan sutradara kawakan Arifin C Noer.

Bagi anak-anak yang besar pada periode 1990-an, tentu tidak asing dengan film yang menggambarkan peristiwa Gerakan 30 September 1965, yang dalam film itu disebut didalangi oleh Partai Komunis Indonesia.

Sedangkan adegan putri Panjaitan yang membasuh wajahnya dengan darah, merupakan salah satu adegan yang sulit dilupakan bagi penontonnya.

Tidak hanya itu, sejumlah kutipan yang berasal dari film itu juga masih terngiang hingga sekarang. Misalnya, "Darah itu merah, jenderal", yang muncul saat adegan penyiksaan terhadap tujuh jenderal Pahlawan Revolusi di wilayah Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Kutipan lain? "Jawa adalah kunci!"

Saat mendengar kalimat itu, tentu terbayang adegan rapat-rapat PKI yang begitu serius, dalam ruangan penuh asap rokok.

Secara garis besar, film yang dibuat di masa pemerintahan Presiden Soeharto ini mencoba menggambarkan situasi negara yang begitu kacau pada 1965, saat terjadi "pemberontakan PKI".

Pro dan kontra pun mengiringi keberadaan film ini. Sebagian orang percaya dengan brutalnya kisah yang disajikan. Sedangkan, sebagian yang lain meragukan cerita yang ditampilkan sama seperti sejarah yang terjadi saat itu.

Kualitas Film

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun