Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kunjungan Wisman ke AS Anjlok, Trump Penyebabnya?

16 Januari 2018   10:15 Diperbarui: 16 Januari 2018   10:17 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara melalui sambungan telepon.

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat kehilangan sekitar 1,7 juta orang wisatawan mancanegara pada tujuh bulan pertama 2017.

Para ahli mengkhawatirkan lebih dari 40,000 jenis lapangan kerja pada industri perjalanan akan terkena dampaknya.

Data Kementerian Pariwisata AS, penurunan sekitar 1,7 juta wisatawan asing pada tujuh bulan pertama 2017 itu turun sekitar 4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016.

Berikut penelusuran BBC mengenai anjloknya jumlah turis yang berwisata ke negeri Paman Sam.

Faktor 'Trump slump'

Faktor 'the Trump slump' juga menyebabkan posisi AS diambilalih oleh Spanyol sebagai negara nomor dua di dunia yang paling banyak dikunjungi wisatawan, sebagaimana diumumkan UNWTO, badan PBB untuk turis pada Senin (15/1/2018).

Baca juga : Trump Puji Upaya Qatar Melawan Terorisme

Pada 2016, baik AS maupun Spanyol kedatangan sekitar 76 juta turis asing. Awal pekan ini, Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengumumkan negaranya kedatangan lebih dari 82 juta wisatawan luar negeri pada 2017, atau naik sekitar 9% dibanding tahun sebelumnya.

Dalam catatan UNWTO, Perancis tetap menjadi negara paling populer di dunia sebagai daerah kunjungan wisata.

Para pemerhati bisnis memperkirakan ada sejumlah faktor yang menjelaskan mengapa jumlah turis asing berkurang ke AS.

Baca juga : Trump Bantah Pernah Ucapkan Punya Hubungan Baik dengan Kim Jong Un

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun