Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Isi Ponsel Milik Pria Penerobos Istana Penuh dengan Ujaran Kebencian

19 Desember 2017   15:29 Diperbarui: 20 Desember 2017   13:40 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul.

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menangkap pria berinisial IR yang mencoba menerobos pintu masuk Istana Kepresidenan, Senin (18/12/2017). Setelah melakukan sejumlah pemeriksaan, polisi mendapati ponsel milik IR berisi berbagai bentuk ujaran kebencian.

"Ada ancaman kekerasan yang ingin dilakukan yang bersangkutan dari hasil pemeriksaan handphone-nya," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul saat ditemui di gedung Divisi Humas Polri, Selasa (19/12/2017).

 Menurut Martin, ujaran kebencian yang ditemukan berupa ancaman kekerasan hingga ancaman pembunuhan. Meski demikian, tidak ditemukan senjata apa pun pada IR.

Baca juga: Lagi, Seorang Pria Coba Terobos Istana, Diduga Gangguan Jiwa

 "Ponselnya ternyata penuh dengan ujaran kebencian, ancaman kekerasan, ancaman pembunuhan. Ada ke Pak Presiden, Pak Prabowo, Pak SBY," kata Martin.

Sebelumnya, IR mencoba masuk Istana Kepresidenan dengan menerobos pasukan pengamanan yang berjaga-jaga di sekitar Istana pukul 10.25, Senin kemarin.

Ia langsung diamankan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun