Mohon tunggu...
Abdul Salam Atjo
Abdul Salam Atjo Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuluh Perikanan

Karyaku untuk Pelaku Utama Perikanan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Peneliti Sosek KP Masuk Kawasan Pinrang "Shrimp Eco Farming Park"

14 April 2019   09:24 Diperbarui: 14 April 2019   09:34 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP) melakukan Riset Model Sosial Ekonomi Tata Kelola dalam Pengembangan Indikator Keberhasilan Pembangunan Perikanan Berbasis Pendekatan Ekosistem di kabupaten Pinrang. 

Tim BBRSEKP yang hadir diantaranya Dr. Siti Hajar Suryawati, Dr. Irwan Muliawan, Rizki Aprilian Wijaya, S.Pi., M.T., Dr. Rani Hafsaridewi, dan Radityo Pramoda, S.H., S.E., M.M 

 Penelitian dilakukan mulai Selasa hingga Sabtu, (13/4) pekan lalu  melibatkan penyuluh perikanan di kecamatan Suppa, Lanrisang, Mattirosompe, Cempa dan kecamatan Duampuanua. Jumlah sasaran sekitar 60 responden dari pembudidaya tambak, penggelondong dan pembeli udang. 

"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja implementasi dari akuakultur dengan pendekatan ekosistem di Pinrang dan untuk merumuskan model tata kelola pembangunan perikanan berkelanjutan berbasis ekosistem," ungkap Pejabat Penanggung jawab Output (PPO), Dr. Irwan Muliawan.

Dikatakan Irwan,  pada tahun 2018 Pinrang terpilih menjadi lokasi penilaian awal implementasi Akuakultur Dengan Pendekatan Ekosistem (ADPE) atau Ecosystem Approach to Aquaculture (EAA) yang telah diinisiasi sejak tahun 2014. Dimana pada tahun 2018 telah diujicoba di kecamatan Suppa dan kecamatan Lnrisang.

Untuk meningkatkan tata kelola dan kinerja "Pinrang Shrimp Eco-Farming Park" dalam implementasi akuakultur berbasis ekosistem iperlukan keterlibatan semua pihak seperti akademisi, kelompok pembudidaya ikan, penyuluh perikanan, eksportir, BMKG dan lainnya. 

Untuk mempermudah dalam pendampingan kepada kelompok pembudidaya maka lokasi tambak telah dipetakan dalam bentuk area atau hamparan. 

Dalam satu area terdiri dari beberapa petakan tambak yang memiliki sumber air dari saluran sekunder yang sama sehingga akan mempermudah dalam penyusunan rencana tebar dan jadwal panen.

Kegiatan EAA ini tidak akan jalan sendiri namun akan terintegrasi dengan sektor lain seperti BMKG. Hal ini penting karena keberhasilan akuakultur erat kaitannya dengan cuaca dan iklim. 

Demikian juga keterlibatan eksportir udang PT Atina yang akan memasarkan produksi udang windu dari kelompok pembudidaya. Demikian juga penyuluh perikanan memiliki peran strategis dalam pendampingan teknologi, akselerasi akses permodalan dan pasar kepada pelaku utama perikanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun