Mohon tunggu...
Kompasianer Palembang
Kompasianer Palembang Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Palembang

Wadah, ruang silaturrahim, sharing and connecting Kompasianer Palembang menyuarakan Sumatera Selatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

[Event Komunitas] Diskusi Positif Bermedia Sosial Kompal dan Universitas IBA

20 Maret 2019   14:12 Diperbarui: 20 Maret 2019   16:23 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Universita IBA, Palembang (Dok.www.iba.ac.id)

Perkembangan media sosial yang semakin pesat tidak hanya terjadi pada negara-negara maju saja, di negara berkembang seperti tanah air kita Indonesia, banyak pengguna sosial media dan perkembangan yang pesat bisa menjadi pengganti media massa atau konvensional dalam menyebarkan berita atau informasi. 

Menurut laporan "Digital Around The World 2019", yang dirilis Kompas Tekno terungkap bahwa dari total 268,2 juta penduduk di Indonesia, sebanyak 150 juta di antaranya telah menggunakan media sosial. Dengan demikian, angka penetrasinya sekitar 56 persen, dengan waktu rata-rata yang dihabiskan untuk bersosial media selama 3 jam 26 menit.

Poto Bersama Panitia (Dok.Bimo Rafandha)
Poto Bersama Panitia (Dok.Bimo Rafandha)
Medsos dapat memberi dampak positif berupa dapat mempertemukan kembali keluarga atau kerabat yang jauh dan sudah lama tidak bertemu melalui sosial media, memperluas jaringan pertemanan, sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial, media pertukaran data dan sebagai media promosi dalam bisnis. 

Namun di balik itu semua, dampak negatif dari penggunaan sosial media pun berkembang jika tidak berhati-hati dalam penggunaanya, mulai dari keamanan data pribadi hingga dapat berurusan dengan hukum pidana jika berkaitan dengan pelanggaran UU ITE.

Perkembangan sosial media bukan hanya membuat penggunanya eksis dalam bentuk tulisan singkat , namun makin berkembang konten menarik dalam bentuk foto, grafis serta video. 

Salah satu sosial media yang dapat dipergunakan adalah blogging, bahkan saat ini tidak sedikit orang-orang yang memang berprofesi khusus dalam dunia blogging atau menjadikan blog sebagai portofolio pribadi.

Melihat perkembangan penggunaan medsos yang semakin pesat dengan berbagai eksesnya, Kompasianer Palembang, dengan tagline "Wadah Silaturahim, Sharing & Connecting Kompasianer Palembang menyuarakan Sumatera Selatan", merupakan wadah kompasianer yang tinggal, pernah tinggal, keturunan atau pun mencintai Palembang yang terdiri dari berbagai profesi yang memiliki hobi yang sama, menyalurkan semangat positif mereka dalam bentuk tulisan di Kompasiana mengajak mahasiswa Universitas IBA untuk Diskusi Positif Bermedia Sosial pada hari Sabtu, 16 Maret 2019 bertempat di Aula Lantai 2 Universitas IBA, pukul 13.00-16.00 WIB.

Jika sebelumnya, Kompal memantik semangat literasi ditujukan kepada anak-anak usia pendidikan dasar melalui kegiatan bertajuk "Kelililing Dunia Melalui Kartu Pos", yang dapat dibaca pada woro-woronya Kompal pada tulisan Fainun, Yayan, Davie, maka di bulan Maret ini sasaran diperluas pada pemahaman literasi digital kepada mahasiswa dan umum dalam pemahaman positif bermedia sosial.

Poster & e-flyer acara (Dibuat oleh Agus Fathullah)
Poster & e-flyer acara (Dibuat oleh Agus Fathullah)
Acara yang diinisiasi langsung oleh Kompal dan Mahasiswa UIBA ini diikuti oleh lebih dari 100 orang peserta. Antusias mengikuti diskusi ini cukup besar, terlihat dari penuhnya kuota hanya dalam hitungan jam saat pendaftaran kepesertaan dibuka. 

Bahkan animo calon peserta yang meminta kuota ditambah cukup merepotkan panitia registrasi, meski keputusan telah bulat bahwa registrasi ditutup dan tidak menambah kuota peserta.

Pembukan oleh Rektor IBA (Dok. Kompal)
Pembukan oleh Rektor IBA (Dok. Kompal)
Acara ini langsung dibuka oleh Rektor Universitas IBA, Dr. ir.Karlin Agustina,M.Si yang sangat gembira dengan diadakannya diskusi semacam ini, dalam sambutannya menyatakan bahwa ia "Mengikuti arah perubahan zaman yang semakin maju, suatu institusi pendidikan tinggi dituntut untuk dapat menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing dan resilient yang tinggi di era disrupsi teknologi 4.0 saat ini, dimana bidang pekerjaan semakin berkembang dan beragam dalam pemanfaatan teknologi terutama teknologi informasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun