Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Pesugihan Waringin Kembar

6 Desember 2022   14:30 Diperbarui: 6 Desember 2022   15:23 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Pesugihan Waringin Kembar (gambar: youtube akun buzzfeed unsolved network)

Ia berdiri di sana, tidak bersuara, tanpa ekspresi.

Semua yang hadir terdiam. Wajah Risha yang ceria, bukanlah pokok perhatian mereka. Melainkan sosok yang berdiri di samping Risha. Bagaikan cermin, ia mengikuti semua gerakan Risha. Setiap detil, tanpa sedikit pun kesalahan.

“Rii…s,” Joan tergugup. Tangannya menunjuk ke arah Risha.

“Ada apa sih Joan,” Risha memandang ke kiri, kanan, dan belakangnya. Kosong, tidak ada sesuatu pun di sana.

“Haaaannnn… tuuu…..!” Suara terdengar menakutkan. Semuanya berlari kencang meninggalkan ruang perpustakaan, termasuk Risha.

Wajah pucat pasi dan napas yang tersengal-sengal. Semua kawan-kawan Risha mengkerubutinya. “Loe kagak lihat? Ada setan yang mirip kamu, Ris…”

Risha terdiam. Jika dulunya ia tidak percaya, kini ia menjadi saksi dari sebuah kisah horor. Meskipun ia tidak bisa melihatnya, tetapi ia tahu, Sopi kembali. Dan itulah pesan yang ingin disampaikan oleh Satria, kekasihnya.

Risha berjalan gontai keluar kampus. Menuju ke jalan utama tempatnya biasa mencegat kendaraan umum. Suasana sepi, alam rela menyendiri.

Langkah Risha terpaku. Sesosok wajah yang ia rindukan berada di situ.

“Sa… Satria,” air mata Risha mulai berlinang. Tapi, hanya sesaat saja, ketika ia sadar Satria tidak sendiri. Ada dirinya di sana, menggandeng tangan kekasihnya. Mereka tampak bahagia, meskipun tidak ada ekspresi yang tersirat.

Dua puluh tahun yang lalu…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun