Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Passion, Hobi yang Tidak Perlu Izin Restu

22 September 2022   04:41 Diperbarui: 22 September 2022   04:54 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Passion, Hobi yang Tidak Perlu Izin Restu (gambar: finansialku.com)

Lain lagi kisahnya dengan si A. Andaikan ia adalah penulis dan mendapatkan pendapatan tetap dari karya tulisnya, maka menulis itu bukanlah hobi bagi dirinya. Meskipun tentu, kesuksesannya juga dilandasi oleh passion.

Yang kedua, hobi dilakukan pada saat senggang. Artinya saat kita sedang serius bekerja, hobi sebaiknya dikesampingkan. Tapi, passion akan selalu berada dalam diri kita baik pada saat sedang sibuk ataupun santai.

Yang ketiga, hobi biasanya muncul karena faktor eksternal, seperti ikut-ikutan mencoba tren baru. Jika sudah bosan, maka hobi pun bisa berganti. Sementara ada hobi yang bisa bertahan cukup lama. Sudah dimulai sejak kecil dan masih bertahan hingga kini.

Jika menemukan "hobi" yang seperti itu, maka itu adalah passion. Kesenangan yang dilakukan oleh pilihan dan bukan karena ikut-ikutan, serta merupakan bagian dari karakter diri.

**

Kembali kepada pertanyaan istriku, "memangnya passion (hobi) bisa bikin seseorang menjadi sukses?"

Istri saya tentu khawatir dengan hobi si Reinhard. Tersebab di tengah-tengah jam kantor, ia masih berkutat dengan desainnya. Bagi istri saya, Reinhard seharusnya bisa melakukan sesuatu yang lebih berharga, seperti menghitung stok atau bertemu pelanggan. Ia khwatir jika hobi si Reinhard akan membuatnya kurang produktif.

Namun bagi saya, itu tidak terlalu masalah. Tersebab Reinhard hanya magang saja di perusahaan keluarga. Ia sementara menunggu panggilan kerja dari perusahaan di Singapura.

Dan dugaanku benar. Setelah istri saya menegur Reinhard, ia memperlihatkan curriculum vitaenya yang ia unggah di website. Selain latar belakang edukasi dan pengalaman kerja lainnya, hasil desainnya juga ia taruh di sana.

Istri saya pun terdiam.

Tapi, katakanlah jika si Reinhard hanya iseng-iseng saja dengan hobinya, apakah ia harus dilarang? Bagi saya tidak perlu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun