Lembaga yang seharusnya menjadi garda terdepan soal informasi, justru bolong informasi.
Saya bisa membayangkan jika kasus Dwi tidak viral, maka mungkin tidak pernah akan ada pengungkapan. Bjorka juga viral dan pemerintah langsung mengambil langkah tegas. Bagus, tapi...
Dalam percakapan semalam di grup perpesanan KPB Kompasiana, ada sebuah seruan dari Kompasianer David Abdullah yang cukup mengkhwatirkan. Dia menyebut jika Bjorka hanyalah salah satu hacker yang saat ini sedang menyerang Indonesia.
Faktanya, saat ini ada 100 peretas yang sedang bekerja dalam diam. Data tersebut David unggah dari "leak tracker", organisasi dunia pencari jejak kebocoran data. Nanti David Abdullah akan membuat tulisan yang lebih lengkap terkait hal ini.
Saya tidak akan berkomentar tentang seberapa kuat perlindungan data pribadi di Indonesia. Tapi, bercermin dari kasus Dwi Hartanto, sepertinya pemerintah harus mulai dari hal yang sederhana, yakni meningkatkan kepedulian agar bisa selangkah lebih maju. Bukannya saling menuduh dan lempar tanggung jawab.
Karena bisa saja Bjorka adalah warga Cirebon seperti yang beredar di media. Bisa saja ia adalah pengusaha terkenal Bossman Mardigu yang sudah "mengaku" di medsosnya. Atau jejangan dia adalah pegawai pemerintah di bidang teknologi.
Bisa saja Bjorka adalah kamu, kamu, dan kamu. Sekali lagi, hanya masalah waktu hingga sosok Bjorka akan terungkap dan episode baru akan dimulai.
**
Acek Rudy for Kompasiana