Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kisah Pengkhianat Tionghoa yang Suka Cina

2 Juli 2022   06:19 Diperbarui: 2 Juli 2022   06:23 5027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ong Tjong Hay, Pengkhianat Tionghoa yang Suka Cina (sumber: nasional.tempo.co)

Sepertinya Sindhunata masih belum puas dengan penutupan sekolah-sekolah Tionghoa, atau lembaga yang mengajarkan kebudayaan Cina. Dengan tegas ia merekomendasikan ke Soeharto, "Semuanya sebaiknya dilarang, pak Presiden."

"Tidak seperti itu juga, tentu bisa dirayakan asalkan jangan di depan umum," saya membayangkan jawaban Soeharto kala itu.

Dan sejarah kelam pun terjadi. Sejak saat itu, selama 33 tahun warga keturunan Tionghoa mengalami perlakuan diskriminatif di negeri ini. Hingga pada akhirnya diterbitkanlah Kepres Nomor 6 Tahun 2000. Gus Dur mencabut Inpres diskriminatif tersebut.

Melihat kiprah dari Sindhunata, bagi kebanyakan orang Tionghoa, itu adalah tindakan pengkhianatan. Ia adalah warga keturunan, tapi aksinya justru mencerminkan hal yang sebaliknya.

Menolak mengakui eksistensi Tionghoa di Indonesia. Atau paling tidak, bodoh karena pikiran sesat.

Mengapa Sindhunata melakukan hal demikian? Buat saya sendiri, Sindhunata adalah tokoh pembauran. Meskipun proses asimiliasi yang ia sarankan cukup kontroversial.

Lalu konspirasi teori pun beredar. Ada yang mengatakan jika ia adalah seorang Katolik yang taat. Baginya, "Anda bisa menjadi Katolik tanpa harus menjadi Cina."

Tapi menurutnya, pemerintah China komunis kala itu tidak berpikir demikian. Pada saat revolusi kebudayaan, kaum minoritas Kristen di Cina juga kena imbas. Terlarang oleh Partai Komunis.

Ada yang menduga, Sindhunata sangat khwatir jika komunis berkuasa di Indonesia untuk alasan itu. Tapi ada juga yang mengira, Sindhunata tidak bisa menerima fakta tersebut. Ia malu menjadi orang Cina, sehingga Cina-cina yang lain seharusnya juga demikian.

Ia hanya mau menyelamatkan bangsa ini berdasarkan versinya yang tidak biasa.

Benarkah demikian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun