Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Johny Indo dan Pasukan Cina Kota, Problema Sosial yang Melegenda

14 Januari 2022   11:32 Diperbarui: 17 Januari 2022   10:24 7058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Johny Indo dan Pasukan Cina Kota, (insertlive.com)

Ia bekerja dari pagi hingga malam. Di pagi hari sebagai supir truk trailer, malamnya sebagai montir di bengkel ayahnya.

Namun, ayahnya meninggal dunia pada tahun 1973. Beban Johny pun semakin berat. Kini ia harus juga menanggung hidup ibu dan adik-adiknya.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup di Jakarta, Johny bekerja serabutan. Kerja apa saja. Untungnya ia memiliki wajah indo. Sesuatu yang digandrungi pada tahun 70an.

Ia menjadi model foto dan bintang iklan. Hidupnya berubah, uang mudah didapat. Sayangnya, mudah pula lenyap.

Uang yang Johnny dapatkan sebagian disisihkan untuk keluarga. Sebagian lagi untuk foya-foya. Tidak ada yang ia tabung. Bermain gila dengan wanita dan juga mabuk-mabukkan. Beceng pun dibelinya, entah untuk apa.

**

Hingga suatu hari Johny Indo menyadari jika ia benar-benar tidak ada uang. Teman-temanya pun datang bertamu. Memberikan ide yang luar biasa gilanya. Merampok bank.

Johny menggerutu, "ide gila." Tapi, dia tidak menampik juga.  

Johny sudah terbiasa hidup susah. Ia terdidik sebagai orang yang keras. Merampok bank hanya perlu sedikit persiapan. Johny tidak keberatan.

Rencana pun disusun, agar rapi dan bisa meloloskan diri. Baginya, jangan tanggung-tanggung. Sekali merampok, banyak hasilnya.

Berbekal pengalaman dan juga keberanian, ia pun menjadi kriminal. Menyiapkan taktik, strategi, dan juga persenjataan. Sekaligus kode etik yang membuatnya fenomenal sebagai penjahat: Tidak boleh melukai, membunuh, dan memperkosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun