Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Poin Sosial di China, "Amsiong" Kalau Diterapkan di Indonesia

10 November 2021   04:49 Diperbarui: 10 November 2021   12:57 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poin Sosial di China, Amsiong kalau Diterapkan di Indonesia (sumber: geographical.co.uk)

Ternyata orang China sangat sulit menerapkan kepercayaan dan sekaligus menjaga kepercayaan. Yang jujur dikadalin, yang tidak jujur ngadalin. Akhirnya, bukan cinta pada pandangan pertama, tapi curiga pada kesan pertama.

Jelas habitat ini membuat pemerintah China gerah. Jika semua warganya saling curiga, bagaimana kehidupan sosial bisa berjalan harmonis?

Hal yang sama juga berlaku bagi perusahaan. Perusahaan yang ingin bekerja sama bisa dengan mudah melirik nilai poin sosial bakal partnernya. Yang buruk, sebaiknya jangan diladeni.

Bagi institusi pemerintah, lebih mudah lagi sistem kerjanya nanti. Perusahaan bandel yang harus sering diawasi adalah mereka yang poin kreditnya rendah. Yang tinggi, tidak perlu terlalu dikhwatirkan.

Tapi, sistem ini bukannya tanpa sanggahan. Adalah Samantha Hoffman dari Australian Strategic Policy. Ia mengatakan jika sistem ini adalah ambisi dari Partai Komunis China untuk menancapkan kekuasaannya.

Sebagai pemerintah dan juga partai penguasa, PKC akan dengan mudah menggunakan teknologi untuk menyatukan ekonomi, sosial, dan politik dalam sebuah kelikan jari. Untungnya Samantha bukan orang China, kalau tidak maka bisa dipastikan ia susah beli tiket bis.

Bisakah Anda bayangkan jika sistem poin sosial ini diterapkan di Indonesia. Mungkin hape-hape bunyinya pada melengking semua ya, kali?

Referensi: 1 2 3 4

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun