Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Kiamat Babi," Efek Lanjutan dari Pandemi di Amerika

23 Oktober 2021   05:36 Diperbarui: 23 Oktober 2021   05:49 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiamat Babi, Efek Lanjutan dari Pandemi di Amerika (onegreenplanet.org)

Hewan hidup berdampingan dengan manusia. Ia adalah mahluk hidup yang juga harus dihargai. Makanya muncullah istilah Hak Asasi Hewan.

Pertanyaannya, sejauh mana manusia harus "berkorban" untuk memastikan hak asasi hewan ini terjaga? Mungkin dengan mulai mengurangi makan daging ternak.

Inilah yang terjadi di Amerika. Para pencinta daging babi harus bisa mulai menekan nafsunya. Harga daging babi terancam naik drastis pada 1 Januari 2022 nanti.

Timbullah istilah di sana, namanya "Kiamat Daging Babi." Khususnya di negara bagian California yang dikenal sebagai pengonsumsi daging babi terbesar di Amerika.

Kiamat ini bukan berarti kepunahan babi. Tapi, para warga Amerika kemungkinan akan menghilangkan daging babi dari menu makanannya.

Semuanya telah dimulai sejak pandemi berlangsung. Rantai pasokan daging babi terganggu dan inflasi yang membumbung tinggi. Tapi, undang-undang babi kemudian menambah problema.

Konon selama ini pemerintah Amerika melihat jika induk babi diperlakukan tidak manusiawi. Mereka hanya ditempatkan dalam kandang berukuran sekitar 1,2 meter persegi (2,1x0,61).

Ukuran ini cukup untuk bergerak, tidur, hingga menyusui. Namun, pihak otoritas  menganggapnya kurang. Tersebab dengan ukuran seperti itu, babi tidak bisa bersosialisasi.

Akhirnya dibuatlah keputusan. Ukuran kendang babi harus ditambah seluas 7,3 meter persegi. Itu baru tidak biadab.

Namun, kebanyakan peternak babi tidak siap dengan aturan ini. Mereka harus menambah kapasitas, yang berarti menambah investasi. Ongkos produksi juga akan naik, disebabkan penambahan tenaga kerja.

Mau tidak mau, harga babi harus naik. Diperkirakan sekitar 8 dollar AS lebih mahal. Dampak selanjutnya nutrisi akan terbatas dan penduduk dengan penghasilan rendah yang akan merasakan akibatnya.

**

Ini ada hubungannya dengan Hak Asasi Hewan. Bahkan ada Hari Hewan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Oktober. Hak asasi hewan meliputi lima kebebasan, yaitu; 1) bebas dari rasa haus dan lapar, 2) bebas dari rasa takut (stress), 3) bebas dari rasa tidak nyaman, 4) bebas mengekspresikan tingkah laku alami, dan 5) bebas dari sakit maupun dilukai.

Di Indonesia sendiri, hak asasi hewan ini telah ada undang-undangnya. Yakni pada KUHP pasal 302 dan Undang-undang Nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Untuk merayakannya, tersedia tanggal 15 Oktober yang dikenal sebagai Hari Hak Asasi Binatang di Indonesia.

Konsepnya adalah, manusia sebagai mahluk superior seharusnya memiliki tanggung jawab untuk menjaga mahluk lain untuk hidup nyaman. Ini termasuk hewan peliharaan dan ternak.

Dengan menjaga hak dasar hewan ini, maka manusia juga akan merasakan manfaatnya. Ekosistem alamiah akan tercipta, dan diharapkan tidak ada dampak negatif yang akan terjadi. Zoonosis atau penularan penyakit lewat hewan contohnya.

**

Melihat kasus yang terjadi di Amerika, memang ada pergulatan opini yang terjadi. Tidak sedikit yang berpendapat bahwa ternak dibudidaya untuk kepentingan pangan manusia.

Mungkin sedikit terasa aneh jika manusia harus merogoh kocek yang tidak sedikit hanya untuk menjaga kenyamanan hewan yang pada akhirnya akan dijagal juga.

Tapi, banyak juga yang berpendapat bahwa selama binatang masih hidup, maka ia seharusnya bebas dari perlakuan semena-mena dari manusia.

Hingga, muncullah pertanyaan. Urusan uang dan moral, yang manakah yang lebih krusial? Mungkin jawaban yang terbaik adalah bergantung kepada harga moral itu sendiri. Entahlah.

Referensi: 1 2 3 4

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun