Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kecelakaan Pesawat Udara Terbesar Justru Terjadi di Darat

9 September 2021   04:57 Diperbarui: 9 September 2021   05:07 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisa-sisa puing pesawat Pan Am dan KLM (international.kompas.com)

Pun dengan pesawat KLM 4805 yang baru saja mendarat dari Amsterdam. Kedua pesawat ini menggunakan tipe Boeing 747 yang merupakan pesawat komersial termewah dan tercanggih di masanya.

Kedua pesawat ini ditempatkan di sudut tenggara bandara. Saatnya berangkat, karena masih banyak pesawat yang minta mendarat. Seharusnya pesawat KLM berangkat duluan. Cuaca cerah tanpa kabut.

Tapi, pada detik-detik terakhir, kapten pilot KLM, Van Zanten meminta pengisian bahan bakar tambahan. Akhirnya pesawat harus ditunda lagi untuk beberapa saat. Sementara pesawat Pan Am juga sudah mendapat perintah untuk bersiap-siap take-off.

Tak lama kemudian, kabut mulai turun. Pesawat Pan Am yang bergerak ke arah jalur pacu mengalami kesulitan. Bukan hanya pandangan, tapi juga komunikasi. ATC bandara belum punya radar darat. Komunikasi hanya melalui radio yang kesulitan sinyal.

Akibatnya, pesawat Pan Am bergerak ke arah yang salah. Mengarah terbalik menghadap jalur lepas landas KLM. Petugas ATC yang menyadari kesalahan pergerakan Pan Am kemudian memperingatkan pesawat KLM untuk tidak lepas landas terlebih dahulu.

Pada saat itu, pesawat KLM telah berada pada titik lepas landas sesuai dengan instruksi terakhir yang diberikan. Komunikasi radio tidak terlalu jelas. Hal ini membuat kapten pilot Van Zaten marah dan kesal.

Ia lantas mencoba lagi untuk meminta izin penerbangan dari Menara ATC. Dalam bayangan Van Zaten, pesawat Pan Am seharusnya berada di belakangnya. Lepas landas setelah mereka terbang. Ia tidak mengetahui kejadian sebenarnya.

"We are now at take-off" (kami siap untuk take-off), ujar Van Zaten.

Pihak ATC tidak mengizinkannya, karena mereka tahu bahwa pesawat Pan Am belum sepenuhnya aman. Namun, jawaban yang diterima oleh KLM adalah;

"OK, Stand by for take-off, we will call you." (OK, bersiap untuk take-off, kami akan menghubungimu).

Di sinilah letak kesalahan komunikasi. Van Zaten menganggap kata "OK"sebagai persetujuan. Sementara "OK" dalam versi Menara ATC adalah membalas pertanyaan sang pilot, bukanlah pernyataan instruksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun