Kesalahan berikutnya dari Van Zaten adalah tidak menjawab aba-aba Menara ATC. Rem pun dilepaskan, gas digenjot menuju landasan pacu.
Pilot KLM baru sadar ketika melihat pesawat Pan Am persis berada di hadapannya. Ia masih mencoba menyelamatkan pesawat dengan memaksakan pesawat untuk climbing. Tapi ekor pesawat tergeser di landasan pacu dan menimbulkan percikan api.
Pesawat Pan Am mencoba berbelok keluar dari landasan untuk menghindari tabrakan. Namun, semuanya terlambat. Roda dan salah satu mesin KLM menabrak sisi samping pesawat.
Pesawat KLM masih sempat terbang setinggi 150 meter sebelum akhirnya terhempas. Pesawat jatuh berkeping-keping pada jarak 230 meter dari lokasi Pan Am berada.
Ledakan besar pun terjadi. Bola api membara. Asap hitam membumbung tinggi ke langit. Suara gemuruh memekakkan telinga. Bagian depan pesawat KLM menghantam sisi samping pesawat Pan Am. Kedua pesawat jumbo super jet tersebut hancur berkeping-keping.
Dalam kejadian tersebut, 583 nyawa melayang. Seluruh orang yang berjumlah 248 di pesawat KLM tewas. Sementara dari 396 orang di Pan AM, tercatat 61 selamat.
Mereka yang selamat adalah para penumpang yang berada pada bagian depan pesawat. Termasuk kedua pilot dan teknisi pesawat yang berada di dalam kokpit.
Floy Olson dan suaminya, Paul Heck yang selamat dari kecelakaan memberikan kesaksian.
"Aku mendengar dentuman keras, dan seorang wanita berteriak 'kita dibom'. Sesaat kemudian semuanya gelap."
Floy beruntung, karena suaminya menyadarkannya sebelum ia jatuh pingsan. Mereka berdua pun berhasil melarikan diri dari sisa-sisa puing pesawat yang sudah hancur.
Pasca kejadian, kebakaran hebat masih terjadi untuk waktu yang cukup lama. Evakuasi besar-besaran dilakukan hingga melibatkan militer Spanyol.