Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cara Membuat Tulisanmu Disetubuhi Banyak Pembaca

5 September 2021   09:21 Diperbarui: 5 September 2021   20:17 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak artikel berserakan di Kompasiana. Pembaca tentu tidak akan membuka semuanya. Mereka memilih.

Para penulis pun bersaing dalam kegelapan. Harap-harap cemas agar tulisan ramai diklik.

Berbagai strategi pun dilakukan. Mulai dari waktu tayang, hingga penempatan kata kunci SEO. Masih banyak lagi.

Namun, itu semua tidak menjamin tingkat keterbacaan.

Di tengah rasa frustasi, tuduhan pun melayang kepada admin. Mulai dari pemberian label, karantina waktu, hingga adanya pengaturan jumlah pembaca.


Mungkin saja benar, dan bisa jadi ada benarnya juga. Tapi, kita semua tahu, menuduh admin hanya akan bikin pening pala berbi. Namanya, Maskerbasi!

Pada akhirnya rasa frustasi datang. Tulisan yang kita banggakan justru berbalik memperkosa jiwa kita. Menimbulkan rasa malu, perasaan tidak nyaman, dan duka yang tidak berkesudahan.

Daripada kecewa, marilah kita mulai dari diri sendiri. Caranya adalah dengan menempatkan diri sebagai pembaca. Apa sih yang kita inginkan, dan artikel apa yang menarik untuk dibaca.

Di Kompasiana ada beberapa artikel yang cukup sering bikin kaget. Ia sepertinya memahami isi hati. Sesuatu hal yang sudah lama bikin penasaran, atau pertanyaan-pertanyaan yang belum ditemukan jawabannya.

Setelah dibuka, paragraph-paragraph pun ditelusuri perlahan. Semakin dalam, semakin melambangkan kondisiku. Gue banget pokoknya.

Narasi disusun rapi dan langsung mengingatkan diri kepada sosok terdekat. Entah istri, anak, ibu, atau mantan. Sederhana, tapi tidak bosan dibaca.

Mungkin Anda berpikir, tulisan sejenis itu hanya dimiliki oleh penulis profesional? Tidak sobat, Anda salah. Bertobatlah!

Tulisan tersebut menarik bukan karena kelihaian penulis, tetapi karena diri Anda membutuhkannya. Sesuatu yang saya namakan dengan "pengalaman terkait" (Associated Experience).

Sebenarnya hal ini sudah terjadi secara alami. Sesuatu yang kita sebut dengan trending topic.

Tulisan anime ramai dibaca orang, karena memang banyak penggemarnya. Tulisan bola ramai dikunjungi, karena Euro 2020 sedang berlangsung.

Semua orang ingin mengikuti perkembangan yang sedang viral. Penasaran dengan berita terbarunya, penasaran dengan hasil akhirnya, penasaran dari sisi dan opini yang berbeda.

Semuanya ramai dibaca karena berhubungan dengan konsep "pengalaman terkait" ini.

Tapi, sesuatu yang viral ada batasnya. Tidak semua hal yang viral menarik perhatian kita. Tidak semua materi topik kita kuasai, dan tidak semua hal yang viral juga diminati merata.

Namun, kita tetap bisa membuat artikel menarik dengan menggunakan konsep ini. 

Caranya?

Setiap orang punya pengalaman yang akan terus terkait dengannya. Biasanya sih yang bersifat traumatik atau sebaliknya, monumental.

Beberapa contoh saya berikan; Orangtua atau pasangan hidup yang meninggal, kenaikan jabatan, dilecehkan orang, dikhianati mantan, dan lain sebagainya.

Semakin kuat pengalaman tersebut terkait dalam benak seseorang, maka akan semakin besar kemungkinan mereka mencari informasi yang terkait dengannya.

Pertanyaan berikutnya, bagaimana mungkin kita bisa memahami "associated experience" dari ribuan pembaca berbeda yang akan mengunjungi Kompasiana?

Nah, di sini kuncinya. Bagaimana caranya membuat tulisan yang memiliki "associated experience" dari hampir semua orang.

Rasa penasaran

Rasa penasaran itu ada pada setiap orang. Entah untuk isu besar, atau kecil. Jika artikel Anda sudah bisa mengulik "kekepoan" pembaca, maka Anda sudah berhasil.

Semuanya Berawal dari Ide

Ide itu liar. Ia seksi dan nyaman digauli. Makanya ada istilah Kamasutra alias teknik bercinta tanpa bercinta. Artinya, seks tidak melulu tentang bersenggama, tapi juga seluruh proses pendukungnya.

Pada saat sebuah topik muncul, penulis cenderung langsung mengunyah intinya. Akhirnya terlalu banyak tulisan yang sama berhamburan. Itu gaya konvensional, sobat!

Cobalah ulik dari sisi yang berbeda. Bukankah lebih enak bercinta di atas meja kerja daripada tempat tidur? (Dengan pasangan resmi tentunya).

Jadi, pada saat melihat ide, cobalah tanya pada dirimu sendiri. Sisi apa yang paling membuatmu bergairah? Selanjutnya sisa dikembangkan.

Melibatkan Pembaca

Artikel yang berhubungan dengan Kompasiana pasti direspon banyak orang. Entah komplain, pujian, atau risakan. Mengapa?

Ini adalah contoh terbaik dari tulisan dengan konsep "associated experience." Semua Kompasianer punya pengalaman menulis di Kompasiana. Mereka ingin mengetahui apakah perasaan mereka sama dengan apa yang dialami orang lain.

Kalau pun bukan tentang Kompasiana, Anda masih bisa melibatkan pembaca dengan memberikan pertanyaan dan pernyataan tentang kondisi bersama.

Caranya adalah;

Satu, Membuat Karakter

Bisa fiktif maupun nyata. Jangan lupa pakai disklaimer. Tokoh tersebut dikisahkan dengan sesederhana mungkin. Lengkap dengan konflik perasaan yang timbul padanya.

Tokoh dalam sebuah artikel bersifat ambigu. Pembaca akan dengan mudah mengasosiasikannya dengan dirinya atau sosok yang ia kenal. Dengan demikian tulisanmu akan memiliki peluang besar untuk bisa bersenggama dengan "associated experience" yang ia miliki.

Dua, Membuat Analogi

Kesalahan seorang penulis adalah menceritakan sebuah opini dalam bentuk tulisan yang kompleks. Ia mungkin memahaminya, tetapi tidak bagi pembaca. Akhirnya ejakulasi dini pun terjadi.

Untuk membuat sesuatu yang sederhana, maka gunakanlah analogi, peribahasa, atau cerita-cerita lama yang sudah dikenal luas. Dengan memahami analogi sederhana, maka seseorang akan mudah mengaitkannya dengan pengalamannya sendiri.

Tiga, Membuat tulisan yang singkat dan jelas

Mulai dari judul, lead, dan isi, saya selalu menggunakan strategi paragraph pendek. Di dalamnya termaktub kalimat yang singkat dan tegas, serta pemilihan diksi dan rima pada kata.

Jika terlalu panjang, dikhwatirkan konsentrasi pembaca akan buyar. Untuk itu, tulisan harus mudah dibaca agar associated experiences tetap berada pada otak pembaca saat ia mencumbui tulisanmu.

Bagaikan bahasa promosi. Singkat, jelas, dan padat agar menarik minat calon pembeli. Associated experience sangat penting dalam sebuah iklan. Begitu pula dalam sebuah artikel.

**

Ini sedikit tip bagaimana agar tulisan kita menarik dibaca. Namun, teori ini bukanlah yang terbaik. Terbukti tidak semua tulisan saya laku dibaca. Banyak juga yang peang dan tidak dilirik.

Semoga bermanfaat

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun