Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ang Tiauw Bie, Pejuang dan Konglomerat di Era Revolusi Kemerdekaan

29 Juni 2021   07:47 Diperbarui: 29 Juni 2021   07:53 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ang Tiauw Bie, Pejuang dan Konglomerat di Era Revolusi Kemerdekaan (boombastis.com)

Bahkan keluarganya pun terlibat banyak aksi operasi penyelundupan yang tersebar di Jakarta, Palembang, dan Lampung. Semuanya untuk keperluan perlawanan melawan penjajah.

Ho Hap adalah organisasi sosial yang memberikan perhatian besar bagi kesejahteraan etnis China di Nusantara. Dalam organisasi ini, nama Ang adalah sosok yang dihormati. Ia identik dengan sebutan Lao Ta, alias Big Brother, alias Kakak Besar.

Ang tidak pernah menyukai penjajah Belanda, tapi ia mampu menutupinya dengan bersikap "biasa-biasa" saja. Pun sewaktu Jepang menduduki Indonesia, dengan lihainya Ang dapat menjaga hubungan, sehingga pemerintah Jepang juga tidak memusuhinya.

Pada tahun 1942, pabriknya dibakar oleh tentara Jepang. Namun, hanya dalam waktu setahun, Ang dapat membangunnya kembali dengan kapasitas yang lebih besar.

Ia bahkan membuka kebun kopi dan kelapa di daerah Lampung. Ang tidak cari mati. Ia tidak memusuhi Jepang. Ia berhasil merangkul Gunseinkanbu (pemerintah militer Jepang) dan menggantikan nama pabrik minyak kelapanya menjadi Yamato.

Dengan segala kecerdikan dan insting bisnis yang Ang miliki, ia menjadi pengusaha besar dan juga pejuang kemerdekaan di belakang layar.

Pada tahun 1958, Ang Tiauw Bie dianugrahi penghargaan Satyalencana Persiapan Kemerdekaan I dan II. Ia juga mendapat anugrah Satyalencana Gerakan Operasi Militer III dan IV pada tahun 1959. Semuanya atas jasa penyelundupan senjata untuk para pejuang kemerdekaan.

Tak hanya itu, Soekarno secara pribadi juga memberikannya nama Anggakusuma pada 15 Januari 1960. Surat Keputusan Presiden pada tahun 1963 juga memberi Ang pengakuan sebagai veteran Republik Indonesia.

Setelah republik ini mendapatkan kedaulatannya, perusaahan Ang Tiauw Bie semakin Berjaya. Firma dagangnya berubah menjadi PT. Naga Intan, sukses berkiprah di berbagai jenis usaha.

Mulai dari pedagangan hasil bumi, pergudangan, farmasi, apotik, pabrik obat, hingga perusahaan pelayaran. Di bidang pelayaran ini, Ang bahkan mendapat penghargaan sebagai tokoh pelayaran oleh pemerintah Provinsi Lampung.

Di bidang sosial, Ang juga dikenal sebagai dermawan. Ia adalah filantrofis yang rela berbagi melalui Yayasan sosial Ho Hap dan Hok Kian Hwee Koan (Perkumpulan Sosial Dharma Bakti).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun