Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wanita SS di Kamp Konsentrasi, Korban Eksploitasi atau Monster NAZI?

18 Juni 2021   06:05 Diperbarui: 18 Juni 2021   06:32 1421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kamp Ravensbruck ini, 120.000 lebih tahanan wanita dari seluruh Eropa pernah berada di sini. Tercatat sekitar 30.000 nyawa melayang atas siksaan, hukuman mati, penyakit, kerja paksa, atau dibiarkan kelaparan.

Para tahanan bukan hanya dari kaum Yahudi saja. Ada pula tahanan politik, mata-mata musuh, pejuang perlawanan, hingga yang dianggap perempuan "tak layak" oleh Hitler, seperti tuna wisma, kaum lesbian, dan para prostitusi.

Para penyintas kamp memberi bermacam-macam julukan kepada para pengawas wanita. Mulai dari "Bloody Brygyda, Revolver Anna," serta "Beautiful Beast" yang tersemat pada Irma Greese.

Irma Greese dihukum mati atas kesalahannya. Namun, ia hanya salah satu dari 77 anggota SS wanita yang diadili. Ribuan sisanya lari entah kemana. Sebagian mengganti nama dan hidup tenang bersama suaminya. Sebagian lagi berani tampil dan mengklaim jika dirinya dieksploitasi.

viva.co.id
viva.co.id
Seperti yang dilakukan oleh Herta Bothe. Ia dipenjara, tapi kemudian mendapat pengampunan dari pemerintah Inggris. Menurutnya kesalahan terbesar karena ia bekerja di kamp konsentrasi.

"Jika saya tidak bekerja di sana, saya sendiri yang akan dijebloskan ke dalamnya," ujar Herta.

Alasan yang paling umum dinyatakan oleh mantan SS wanita. Namun, ada juga yang mengatakan jika hal itu tidak benar.

Catatan menunjukkan bahwa kamp Ravensbruck masih terus melakukan rekrutan baru untuk mengganti mereka yang mengundurkan diri atau dipecat. Tidak ada konsekuensi hukum bagi mereka yang tidak bertahan lama di sana.

Wanita SS dalam kisah fiksi selalu digambarkan sebagai perempuan kejam yang suka menyiksa. Namun, selalu ada sisi feminin yang disertakan. Salah satu penggambaran yang paling terkenal adalah melalui novel Jerman, The Reader, dan menjadi film yang dibintangi oleh Kate Winslet.

Secara singkat, mantan wanita SS selalu digambakan dari dua sisi yang berbeda. Sebagai wanita yang dieksploitasi, dan sebagai monster betina yang jahat.

Benarkah seorang wanita bisa menjadi wanita yang lemah dan ibu yang kejam sekaligus?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun