Sudahkah kamu menjadi menantu (laki-laki) yang baik? Kalau tidak mungkin sudah saatnya mencoba Telur Menantu.
Masakan asli dari Thailand ini bernama asli Khai Luk Khoei. Sekilas mirip dengan sajian Telur Balado.
Kenapa telur menantu? Konon masakan ini dimasak oleh mertua wanita kepada menantu lelakinya. Berisikan filosofi yang dalam. Pengharapan atau ancaman.
Jika dilihat dari bentuknya yang bulat, telur ini melambangkan sebuah harapan yang tak pernah berakhir (terkait dengan bentuknya yang bulat).
Rasanya yang asam manis pun juga mengartikan bahwa, enak dan buruknya hidup, kehidupan akan tetap nikmat untuk dijalani.
Tapi, jika menantu laki-laki tidak seperti yang diharapkan, sang mertua cukup mengambil pisau. Telur tersebut tinggal dibelah dua. Melambangkan alat genital pria yang bisa dipotong dengan mudah, tanpa basa-basi.
Terlepas dari artinya, kita bisa melihat harapan mertua (khususnya ibu) kepada menantu lelakinya.
Hubungan anak dan orangtua juga terpengaruhi oleh jenis kelamin. Meskipun belum ada penelitian lebih lanjut, tapi asumsi dasar telah terjadi.
Anak lelaki biasanya disebut dekat dengan ibu. Sementara anak wanita, biasanya adalah kesayangan ayah.
Nah, hubungan antara ibu dan anak wanitanya umumnya juga memiliki karakternya tersendiri.
Menurut penelitian yang dipublikasikan pada The Journal of Neurscience, hubungan ibu dan anak wanita, adalah yang terkuat dalam hubungan keluarga. Bahkan melebihi hubungan seorang ayah.
Hal ini disebabkan karena ibu dan anak wanita memiliki anatomi yang sama di bagian otak yang terkait dengan pengendalian emosi.
Ini berarti bahwa hubungan emosional antara dua wanita ini bisa menjadi sangat kuat. Namun, di sisi lain, jika kekacauan terjadi, ibu dan anak wanita bisa juga menjadi musuh besar.
Singkatnya, seorang ibu melihat dirinya pada anak wanitanya. Terkait kisah sukses yang harus ditempuh, atau kegagalan yang harus dihindari.
Tidak heran jika seorang ibu menganggap dirinyalah yang paling tahu apa yang terbaik bagi anak wanitanya.
Terkait kenyataan ini, menantu lelaki juga turut memainkan peran penting. Seorang ibu akan secara sadar maupun tidak, membandingkan suami (atau calon suami putrinya) dengan ayah dari anak-anak.
Apakah sifatnya mirip? Apakah karirnya lebih baik? Apakah lebih rajin? Dan lain sebagainya.
Sebenarnya, apa yang diharapkan oleh seorang ibu kepada lelaki yang telah memenangkan hati anak wanitanya? Jawabannya cukup mudah. Ia hanya ingin anak wanitanya hidup lebih bahagia dari dirinya.
Inginkan Seorang Lelaki yang Bertanggung Jawab
Hal yang paling mendasar dari seorang ibu kepada menantu lelakinya, adalah harapan agar sang suami bisa bertanggung jawab untuk menjamin kelangsungan hidup putri dan cucunya nanti.
Jika seorang lelaki sudah bekerja, maka kekhwatiran tersebut akan berkurang. Masalah keuangan atau kesulitan pekerjaan, sebaiknya tidak ditunjukkan. Belum tentu mertua dapat membantu dan tidak perlu membuat mereka risau.
Mendoakan Hidup Bahagia Bagi Putrinya
Suami istri pasti pernah mengalami pasang surutnya sebuah hubungan. Demikian pula dengan mertua. Mereka sudah memahaminya.
Seorang ibu pada dasarnya tidak suka dengan keresahan putrinya. Jika semua kelihatan baik-baik saja, maka orangtua akan tenang. Mereka akan menutup mata telinga atas keributan kecil.
Asalkan jangan sesekali bertengkar atau berdebat di depan mertua. Karena itu akan sangat menyakitkan hatinya.
Inginkan Seorang Lelaki yang Sayang Keluarga
Hanya seorang lelaki yang menyayangi keluarga, yang bisa membahagiakan istri dan anak-anaknya.
Meskipun kadang hanya sebatas anggapan, seorang suami yang menyayangi istrinya, adalah sebuah kebanggaan bagi sang ibu. Yang berarti ia telah berhasil mendidik anaknya.
Menjaga Kehormatan Keluarga
Jika ada kasus besar yang memerlukan campur tangan mereka, datanglah sebagai sebuah keluarga. Jangan pernah membiarkan istrimu datang berkeluh kesah tanpa kehadiran suaminya.
Jika istri Anda yang memiliki masalah. Selesaikanlah baik-baik. Jangan sampai berita tersebut sampai bocor keluar dan sampai ke telinga keluarga. Ingat, bagaimana pun juga wanita selalu berada pada posisi lemah.
**
Sekali lagi seorang ibu menjadikan dirinya sebagai cerminan bagi putrinya. Namun, meskipun terkesan diam, seorang ibu akan selalu memerhatikan. Sebagai seorang menantu lelaki, jagalah sikap yang baik di hadapan ibu mertuamu.
Tidak susah untuk memenangkan hati ibu mertua. Namun, sangat mudah untuk menghancurkannya. Itulah filosofi masyarakat Thailand yang terkandung pada masakan Khai Luk Khoei.
Jangan sampai telur menantu dikirimkan ke rumahmu dalam bentuk yang sudah dihancur-hancurkan dengan palu. Bayangkan sakitnya!
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI