Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Khai Luk Khoei, Makanan yang Menyimpan Harapan dan Ancaman dari Mertua

23 Mei 2021   11:31 Diperbarui: 23 Mei 2021   11:33 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khai Luk Khoei, Makanan yang Menyimpan Harapan dan Ancaman dari Mertua (tasteatlas.com)

Asalkan jangan sesekali bertengkar atau berdebat di depan mertua. Karena itu akan sangat menyakitkan hatinya.

Inginkan Seorang Lelaki yang Sayang Keluarga

Hanya seorang lelaki yang menyayangi keluarga, yang bisa membahagiakan istri dan anak-anaknya.

Meskipun kadang hanya sebatas anggapan, seorang suami yang menyayangi istrinya, adalah sebuah kebanggaan bagi sang ibu. Yang berarti ia telah berhasil mendidik anaknya.

Menjaga Kehormatan Keluarga

Jika ada kasus besar yang memerlukan campur tangan mereka, datanglah sebagai sebuah keluarga. Jangan pernah membiarkan istrimu datang berkeluh kesah tanpa kehadiran suaminya.

Jika istri Anda yang memiliki masalah. Selesaikanlah baik-baik. Jangan sampai berita tersebut sampai bocor keluar dan sampai ke telinga keluarga. Ingat, bagaimana pun juga wanita selalu berada pada posisi lemah.

**

Sekali lagi seorang ibu menjadikan dirinya sebagai cerminan bagi putrinya. Namun, meskipun terkesan diam, seorang ibu akan selalu memerhatikan. Sebagai seorang menantu lelaki, jagalah sikap yang baik di hadapan ibu mertuamu.

Tidak susah untuk memenangkan hati ibu mertua. Namun, sangat mudah untuk menghancurkannya. Itulah filosofi masyarakat Thailand yang terkandung pada masakan Khai Luk Khoei.

Jangan sampai telur menantu dikirimkan ke rumahmu dalam bentuk yang sudah dihancur-hancurkan dengan palu. Bayangkan sakitnya!

Referensi: 1 2 3 4

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun