Sebenarnya pertanyaan ini tidak penting-penting amat. Sebabnya mereka yang pencinta kucing, biasanya tidak terlalu peduli dengan anjing. Demikian pula sebaliknya.
Sebagai catatan, kedua hewan ini masuk dalam golongan cerdas menurut ilmuwan. Namun, menarik juga untuk mengetahui manakah di antara kedua hewan ini yang lebih cerdas.
Sekilas dilihat, anjing kelihatan lebih cerdas. Sebabnya ia mudah dilatih. Namun, tindakannya yang konyol, seperti memporak-porandakan rumah, bisa juga dibilang tolol.
Kucing yang lebih cuek dan susah dilatih, tampil kalem dan manja. Jelas ia tidak sepenuhnya bodoh. Sebabnya ia tahu bagaimana mengambil hati tuannya.
Disebutkan bahwa tingkat kepintaran hewan terlihat dari kapasitas otaknya. Menurut para ahli, manusia mempunyai bobot 2 persen dari total massa tubuhnya.Sementara anjing sebesar 1,2 persen dan kucing hanya 0,9% saja.
Jadi bisa dibilang otak kucing tergolong cukup kecil. Dari sini terlihat bahwa anjing lebih cerdas. Untuk sementara pemilik anjing menang 1-0.
Kesimpulan kedua berasal dari kapasitas sel otak kecerdasan. Kucing memiliki 250 juta neuron korteks, sedangkan anjing punya 530 juta. Jumlah sel otak yang lebuh banyak membuat anjing memiliki kemampuan untuk melakukan hal yang lebih kompleks. Seperti perencanaan, pola pikir, hingga perilaku yang lebih bervariatif.
Jadi, dari sisi jumlah neuron, jelas anjing lebih unggul. Pemilik anjing menang 2-0.
Pencinta kucing sepertinya tidak rela gawangnya kebobolan 2-0. Pada tahun 2009, psikolog Christian Agrillo mengumumkan hasil penelitiannya. Ia menyatakan bahwa kucing mampu membedakan jumlah dari objek. Sementara anjing memiliki tendensi untuk meminta bantuan dari manajernya.