Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Numerologi, Kapan Kamu Kawin?

18 Februari 2021   16:07 Diperbarui: 18 Februari 2021   18:53 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Numerologi, kapan kawin (sumber: zowed.com)

Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan adalah; "kapan aku bertemu jodohku?"

Sebagai seorang Numerolog, wajar jika dianggap mampu meramal banyak hal. Tapi, sama dengan kelahiran dan kematian, jodoh juga adalah misteri terbesar.

Namun, jika keadaan memaksa, jurus sakti pun dikeluarkan. Dalam Numerologi ada beberapa angka yang mampu mengindikasikan kapan jodoh akan datang bersemi.

Secara umum angka-angka ini terbagi dalam dua golongan besar.

Yang pertama adalah faktor internal yang mengindikasikan adanya keinginan kuat untuk mencari pasangan. Angka ini masih terbagi dua golongan lagi, yaitu;

1) Kemapanan atau keseriusan membina hubungan, dan

2) Emosi sesaat untuk mencari pacar atau teman intim. [Belum sampai pada tahap serius]

Golongan kedua berasal dari faktor eksternal, dimana lingkungan, komunitas, hingga keluarga mendorong terbentuknya sebuah perjodohan.

Ilustrasi (sumber: recommend.my)
Ilustrasi (sumber: recommend.my)
Tingkat akurasi analisis waktu perjodohan ini bisa dilkatakan mencapai angka 60-70%. Alias 3 dari 5 pasien biasanya akan kembali mengabariku bahwa mereka telah menemukan tambatan hatinya. Sisanya menghilang tanpa kabar atau memang masih bersabar.

Baca juga: Numerologi, Jomlo Bukan Aib, Tidak Perlu Ritual Gaib

Apakah Numerologi dapat memprediksi waktu perjodohan? Tidak juga. Sepanjang pengamatanku, mereka yang serius biasanya lebih mudah untuk "merealisasikan" ramalan yang telah dinubuat.

Sementara yang hanya sekedar iseng bertanya, biasanya akan berakhir dengan "jodoh entah kemana."

Kesimpulan sementara, jodoh tidak 100% berada di tangan Tuhan. Para jomlo juga harus berusaha keras untuk menemukan pujaan hatinya.

Lantas mengapa ada orang yang cepat bertemu jodoh, dan ada juga yang masih menjomlo? Mari kita ulik bersama.

ilustrasi (sumber: bridestory.com)
ilustrasi (sumber: bridestory.com)
Penelitian yang dilakukan oleh situs kencan "online match" mengungkapkan jika rata-rata wanita menemukan pasangan hidup pada usia 25 tahun dan pria pada usia 28.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa dibutuhkan waktu selama 5 bulan untuk mengatakan "I love you," setahun untuk diperkenalkan kepada orangtua, dan dua tahun untuk menikah. 

Penelitian yang melibatkan 2.000 responden ini memang dilakukan secara ilmiah, tetapi tidak ada penjelasan ilmiah mengapa hal tersebut terjadi. Hanya sebuah statistik saja.

Seperti yang kita pahami, usia 25 dan 28 tahun bagi wanita dan pria adalah usia harapan untuk menikah. Berlaku umum dan hampir seluruh budaya menerapkannya.

Rentang usia inilah yang kemudian menjadi standar apakah seseorang cepat atau lambat bertemu jodoh. Disebutkan bahwa mereka yang telah berusia cukup tua dan belum menikah pasti akan merasa panik. Padahal belum tentu demikian. Ada juga yang masih santai-santai saja. Semuanya berasal dari masalah perspektif.

Stigma sebagai lelaki yang tak laku-laku atau perawan tua justru lebih banyak berasal dari orang-orang di sekelilingnya. Padahal yang akan menikah itu siapa?

Ilustrasi (sumber: parade.com)
Ilustrasi (sumber: parade.com)
Jodoh memang diingikan, tapi kelak ia lebih dibutuhkan. Wajah menawan hanya akan terlihat saat muda, tetapi di usia uzur perhatian menjadi jauh lebih berguna.

Untuk itulah, saran yang paling sering aku berikan adalah menimbulkan energi positif bagi para jomlo yang belum laku-laku. Caranya adalah dengan berhenti mengkhwatirkan sesuatu yang belum pasti.

Anda pasti sering mendengarkan lika-liku kisah kasih di hari minggu. Mungkin ia adalah seseorang yang kamu kenal, atau bisa juga dirimu sendiri. Tiba-tiba menemukan jodoh yang entah dari mana dan pada waktu yang tak disangka-sangka.

Baca juga: Jodoh Ada di Tangan Tuhan, Jomlo Ada Dimana-mana

Jadi, jangan cepat-cepat mengambil kesimpulan bahwa jodoh susah dicari. Jangan mendesak seseorang yang masih belum serius melangkah ke jenjang pernikahan. Jangan pula menjadi terlalu panik jika kawan-kawanmu sudah pada menikah.

Kamu bukanlah mereka, demikian pula sebaliknya. Intinya, jodoh bukan paksaan. Ia akan hadir jika kamu sudah siap.

Ilustrasi (sumber: weliophotography.com)
Ilustrasi (sumber: weliophotography.com)
Bertanyalah pada dirimu sendiri. Apakah ada urgensi untuk segera menikah? Apakah karena keinginan dirimu sendiri, desakan dari orangtua, atau karena anjuran media sosial yang tak jelas juntrungannya?

Di sisi lain kamu juga tidak perlu mengkhwatirkan siapakah yang akan menikahimu kelak. Trauma terhadap kisah percintaan kadang membuat seseorang tidak ingin menikah. Itu jelas salah. Meskipun kamu sudah berulang kali dikecewakan, tidak ingin menikah adalah masalah pilihan, bukan karena dikecewakan. Itu namanya menggantungkan nasibmu dari hasil perbuatan orang lain.

Tidak jarang yang sudah sering dikecewakan akan memasang kuda-kuda pertahanan. Jika memang demikian, maka sebaiknya kamu mempertimbangkan hasil survei yang dianggit dari sumber (kelascinta.com). Survei ini mengungkapkan bahwa;

Hanya 33% orang yang beruntung menghabiskan sisa hidup dengan cinta pertama mereka. Sementara 40% yang akan jadian dengan cinta kedua. 27% lainnya dengan yang ketiga dan seterusnya.

Bahwasanya kesempatan tidak hanya datang sekali. Jodoh yang datang adalah bimbingan para malaikat. Mereka akan menjadi seseorang yang benar-benar pas untuk hidupmu.

Ilustrasi (sumber: mirror.co.uk)
Ilustrasi (sumber: mirror.co.uk)
Masa lalu adalah kenangan, masa depan tidak perlu dikhwatirkan. Dalam beberapa kesempatan, aku sering menganggit mengenai manfaat mindfulness. Berkonsentrasi dengan apa yang dihadapkan. Masa depan kita sesungguhnya ditentukan oleh apa yang kita lakukan saat ini.

Baca juga: Mindfulness yang Berarti Berkonsentrasi, Tidak Lebih, Tidak Kurang

Banyak hal yang berguna yang bisa dilakukan saat sekarang. Kalau memang kamu menginginkan jodoh, mengapa tidak melakukan hal yang nyata. Mulailah dari mendandani diri, melebarkan ekspansi, hingga tetap berkonsentrasi untuk mencari pujaan hati di tengah jerami. Percayalah, ia akan datang dengan sendiri.

Jangan pernah menyesali cinta yang sudah lewat. Kalau pun si dia telah menikah dan hidup bahagia, jangan sesekali membandingkan dirimu dengan pasangannya.

Sekali lagi, kamu bukan mereka dan begitu pula sebaliknya. Belum ada jaminan pasti, apakah kamu akan bahagia andaikan kamu yang berada di posisi sana.

Kalaupun kamu tidak percaya dengan malaikat cinta, anggap saja ini adalah seleksi alam. Jodoh yang datang padamu adalah yang terbaik di antara semuanya. 

Dunia memang kejam, survival the fittest mengatakan hanya yang terbaiklah yang menang.

Begitu pula dengan jodohmu. Mereka yang berhasil mendapatkanmu adalah yang terbaik. Kalau pun kamu belum mendapatkannya, artinya belum ada yang terbaik bagi dirimu.

Ilustrasi (sumber: whatsnewindonesia.com)
Ilustrasi (sumber: whatsnewindonesia.com)
Kembali kepada Analisis Numerologi. Bagaimana caranya kamu tahu jika jodoh sudah tiba? Saya akan membeberkan sebuah perhitungan rahasia. Harap diperhatikan dengan seksama.

Gabungkan tanggal dan bulan lahirmu dengan tahun yang berjalan.

Dapatkan hasilnya dengan cara menjumlahkan dua angka tanggal dan dua angka bulan. 

Contoh 1; 08 Januari (01) = 8+1 =9

Jika hasilnya masih merupakan angka ganda, maka jumlahkan kembali hingga bertemu angka tunggal 1-9. 

Contoh 2; 27 Juli (07) = 27+7 = 34. 3+4 =7

Selanjutnya jumlahkan hasil tersebut dengan tahun berjalan.

Contoh 1: 9+2021(5) = 9+5 =14 =1+4 =5

Contoh 2: 7+2021(5) = 7+5 =12 =1+2 =3

Dari hasil kalkulasi ini, kamu akan menemukan dua golongan angka besar, yaitu ganjil (1,3,5,7,9) atau genap (2,4,6,8).

Jika hasilnya ganjil, maka pada tahun tersebut kamu masih ingin bebas dan belum mempertimbangkan pasangan. 

Jika hasilnya genap, maka kamu sangat-sangat ingin mencari jodoh dan menikah.

Lha, gitu doang? Sebenarnya sih masih banyak. Ilmu yang kubagi ini hanya tipis-tipisnya saja. Lagipula ganjl dan genap akan datang silih berganti.

Artinya apa?

Artinya setiap manusia pasti memiliki perasaan untuk menjomlo dan berjodoh. Perasaan ini akan datang silih berganti. Hanya masalah waktu saja. 

Tidak percaya? Yang sudah berjodoh, tidak kah kadang kamu punya niat untuk "kawin" lagi? Benar gak sih?

Semoga Bermanfaat!

Referensi: 1 2 3 

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun