Kesimpulan sementara, jodoh tidak 100% berada di tangan Tuhan. Para jomlo juga harus berusaha keras untuk menemukan pujaan hatinya.
Lantas mengapa ada orang yang cepat bertemu jodoh, dan ada juga yang masih menjomlo? Mari kita ulik bersama.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa dibutuhkan waktu selama 5 bulan untuk mengatakan "I love you," setahun untuk diperkenalkan kepada orangtua, dan dua tahun untuk menikah.Â
Penelitian yang melibatkan 2.000 responden ini memang dilakukan secara ilmiah, tetapi tidak ada penjelasan ilmiah mengapa hal tersebut terjadi. Hanya sebuah statistik saja.
Seperti yang kita pahami, usia 25 dan 28 tahun bagi wanita dan pria adalah usia harapan untuk menikah. Berlaku umum dan hampir seluruh budaya menerapkannya.
Rentang usia inilah yang kemudian menjadi standar apakah seseorang cepat atau lambat bertemu jodoh. Disebutkan bahwa mereka yang telah berusia cukup tua dan belum menikah pasti akan merasa panik. Padahal belum tentu demikian. Ada juga yang masih santai-santai saja. Semuanya berasal dari masalah perspektif.
Stigma sebagai lelaki yang tak laku-laku atau perawan tua justru lebih banyak berasal dari orang-orang di sekelilingnya. Padahal yang akan menikah itu siapa?
Untuk itulah, saran yang paling sering aku berikan adalah menimbulkan energi positif bagi para jomlo yang belum laku-laku. Caranya adalah dengan berhenti mengkhwatirkan sesuatu yang belum pasti.
Anda pasti sering mendengarkan lika-liku kisah kasih di hari minggu. Mungkin ia adalah seseorang yang kamu kenal, atau bisa juga dirimu sendiri. Tiba-tiba menemukan jodoh yang entah dari mana dan pada waktu yang tak disangka-sangka.