Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ramalan Swawujud, Sikap Rasialis Berawal dari "Keinginan" Suami Berselingkuh

24 Desember 2020   14:58 Diperbarui: 24 Desember 2020   14:59 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ramalan Swawujud (sumber: moneycrashers.com)

Memulai dari diri sendiri. Jika kamu setuju dengan pernyataan bahwa individu adalah pusat semesta, maka itu benar adanya. Tindakan kecil kita bisa memberikan implikasi yang sangat besar bagi alam dan seluruh isinya.

Sejak zaman nenek moyang hingga kini, tidak bosan-bosannya kita mendengarkan nasehat untuk memulai dari diri kita, jika ingin dunia berubah. Ramalan Swawujud adalah salah satu fenomena yang terasa pas untuk menggambarkan hal ini.

Melihat Kebenaran

Apa sih sebenarnya arti dari kebenaran bagi Mawar? Apakah Arjuna selingkuh, atau memang Arjuna selingkuh? Setiap diri terdiri dari perspektif dan opini. Semuanya berasal dari pengalaman masa lalu yang dialami. Itulah kebenaran.

Tidak ada yang salah di sini, hanya sayangnya, 'Aku' yang melekat akan cenderung melihat kebenaran sebagai suatu kepentingan. Pahit bisa menjadi manis, jika 'Aku' menginginkannya. Arjuna selingkuh, jika 'Aku' mengatakan demikian. Itulah manusia.

Sesungguhnya, kebenaran sejati adalah segala sesuatu yang memang demikian adanya, dan bagaimana adanya. Bahwa malam ada bulan, bahwa salju itu dingin, bahwa menanam bibit jagung akan tumbuh jagung. Selebihnya hanyalah kebenaran semu.

Kebenaran semu adalah sesuatu yang seolah-olah benar, atau belum tentu benar. Sebagai manusia, hidup yang kita jalani adalah yang sekarang. Masa lalu hanyalah kenangan, meskipun ia bisa mendatangkan pengalaman. Masa depan hanyalah kekhwatiran, meskipun ia bisa menghadirkan harapan.

Untuk menyikapi fenomena Ramalan Swawujud, maka cara yang terbaik adalah berkonsentasi dengan kekinian. Hidup kita adalah pada saat ini, pada saat kita sedang berjalan, pada saat kita sedang berbicara, dan pada saat kita sedang bernafas.

'Kekinian' adalah penentu kehidupan kita selanjutnya.

Tidak perlu menyesali masa lalu, tidak usah khawatir dengan masa depan. Sadarilah setiap saat, bahwa masa sekarang adalah saat yang terbaik untuk menghadapi kenyataan dan meninggikan harapan.

Referensi: 1 2 3

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun