Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Last Tango in Paris: Horor Adegan Pemerkosaan yang Nyata Terungkap Setelah 44 Tahun

1 November 2020   05:12 Diperbarui: 1 November 2020   05:16 2970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maria Schneider dan Marlon Brando dalam Film The Last Tango in Paris (sumber: iconicimages.net)

"Wow, aku tak akan pernah melihat film ini, Bertolucci (sutradara), atau Brando dengan cara yang sama lagi. Ini lebih dari menjijikan... Aku merasa marah."

Sementara itu, aktris Jenna Fisher pun mengungkapkan hal senada. "Semua cetakan dari film Last Tango in Paris ini harus segera dihancurkan. Film ini mengandung tindakan perkosaan serta aksi penyerangan seksual," geram Jenna.

Walaupun demikian, film ini juga mendapat pembelaan dari sinematografer Vittoria Storaro. Ia terkejut mendengar kabar bahwa film yang dirilis tahun 1972 itu dianggap skandal yang 'konyol'.

Kepada The Hollywood Reporter yang mewawancarainya secara ekslusif, Storaro mengatakan bahwa tidak ada kejahatan apapun terjadi selama pengambilan gambar. Improvisasi yang dilakukan oleh Bertolucci adalah hal biasa dari sebuah proses pembuatan film. Bahkan Schneider pun merasa senang bisa menjadi bagian darinya.

Film Last Tango in Paris yang sarat kontroversi (sumber: deadline.com)
Film Last Tango in Paris yang sarat kontroversi (sumber: deadline.com)
Bagaimanapun sebuah aksi pemerkosaan adalah salah satu hal terburuk yang dapat dialami manusia. Selain luka fisik, korban juga akan menderita luka batin yang berkepanjangan. Efek trauma yang ditinggalkan, seringkali membekas dengan sangat lama. Mereka akan kehilangan kepercayaan diri, menyalahkan diri sendiri, perasaan malu yang tak berrtepi, depresi, hingga kerap kali berpikiran untuk bunuh diri.

Film bertemakan perkosaan memang bagai pedang bermata dua. Mungkin saja dimaksudkan untuk menimbulkan empati bagi para korban, namun sayangnya tidak jarang juga menjadi pemicu bagi pelaku kejahatan yang terinspirasi darinya. Jika pengakuan Bertolucci benar mengenai aksi tanpa rekayasa dalam adegan, maka film The Last Tango in Paris adalah sebuah karya sineas yang paling mengerikan yang pernah ada.

Referensi: 1 2 3

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun