Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Last Tango in Paris: Horor Adegan Pemerkosaan yang Nyata Terungkap Setelah 44 Tahun

1 November 2020   05:12 Diperbarui: 1 November 2020   05:16 2970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maria Schneider dan Marlon Brando dalam Film The Last Tango in Paris (sumber: iconicimages.net)

Film Horor tidak harus bertemakan hantu dan setan saja. Kejahatan manusia justru bisa menjadi hal yang lebih mengerikan. Jika monster mengerikan adalah hal yang belum tentu pasti, maka kebiadaban adalah hal yang perlu diwaspadai.

Film thriller yang mengangkat tema tentang kejahatan manusia dimaksudkan untuk menggambarkan contoh dari kenyataan yang tak terelakkan. Tema pembunuhan, peperangan, pembantaian, hingga pemerkosaan, adalah ancaman yang bisa muncul kapan saja dan di mana saja.

Kenyataan inilah yang membuat mengapa tindak film kriminalitas merupakan film horor. Benar-benar mengerikan! Apalagi jika adegan yang disuguhkan ternyata asli tanpa rekayasa, apa kira-kira yang terjadi?

Film Last Tango in Paris dirilis pada tanggal 14 Oktober 1972 di New York, banyak review positif dari para kritikus dan penikmat sineas. Meskipun sejumlah negara harus menyensor beberapa bagian yang dianggap terlalu vulgar, namun secara keseluruhan film ini meraup laba 96,3 juta dollar AS dari budget yang hanya sekitar 1,25 juta dollar AS saja.

Salah satu adegan yang menuai banyak pujian adalah ketika bintang utama Marlon Brando yang kala itu berusia 48 tahun memperkosa seorang remaja berusia 19 tahun yang diperankan oleh Maria Schneider yang kelihatan sangat asli.

Akan tetapi setelah 44 tahun berlangsung, sutradara film Last Tango in Paris, Bernardo Bertolucci membuat pengakuan mengejutkan. Adegan yang sensasional itu ternyata dilakukan tanpa rekayasa!

Adegan Pemerkosaan dalam film Last Tango in Paris (sumber: dailymail.co.uk)
Adegan Pemerkosaan dalam film Last Tango in Paris (sumber: dailymail.co.uk)
Bertolucci bahkan mengatakan bahwa perkosaan yang dilakukan oleh Marlon Brando kepada Maria Schneider atas instruksi dari dirinya sendiri. Ia dan Brando juga setuju untuk tidak menyampaikan konspirasi tersebut kepada Maria Schneider, karena ingin mendapatkan reaksi asli dari adegan tersebut.

"Aku tak ingin Maria berakting tentang kemarahan dan tindak pelecehan yang diterimanya. Aku ingin Maria benar-benar merasakannya," ucap Bertolucci dalam sebuah pengakuannya.

Dikutip dari sumber, beberapa saat sebelum kematiannya pada tahun 2011, Maria Schneider pernah membuat pengakuan atas peristiwa yang menimpanya. Ia bahkan mengaku mengalami trauma, depresi yang berat, hingga sempat menjadi pencandu narkoba. 

"Adegan itu sebenarnya tidak ada di skenario. Tetapi saat itu aku tak tahu apa-apa. Marlon hanya bilang untuk tidak perlu khawatir karena itu hanya film dan tidak nyata. Tapi faktanya dia memerkosa aku sungguhan dan dia tidak minta maaf. Untung cuma satu kali take," ujar Schneider.

Setelah pengakuan kontroversial dari Bertolucci, pujian dari publik berubah menjadi cacian. Chris Evans, bintang film Captain America dalam seri MCU, menulis di akun twitternya, 

"Wow, aku tak akan pernah melihat film ini, Bertolucci (sutradara), atau Brando dengan cara yang sama lagi. Ini lebih dari menjijikan... Aku merasa marah."

Sementara itu, aktris Jenna Fisher pun mengungkapkan hal senada. "Semua cetakan dari film Last Tango in Paris ini harus segera dihancurkan. Film ini mengandung tindakan perkosaan serta aksi penyerangan seksual," geram Jenna.

Walaupun demikian, film ini juga mendapat pembelaan dari sinematografer Vittoria Storaro. Ia terkejut mendengar kabar bahwa film yang dirilis tahun 1972 itu dianggap skandal yang 'konyol'.

Kepada The Hollywood Reporter yang mewawancarainya secara ekslusif, Storaro mengatakan bahwa tidak ada kejahatan apapun terjadi selama pengambilan gambar. Improvisasi yang dilakukan oleh Bertolucci adalah hal biasa dari sebuah proses pembuatan film. Bahkan Schneider pun merasa senang bisa menjadi bagian darinya.

Film Last Tango in Paris yang sarat kontroversi (sumber: deadline.com)
Film Last Tango in Paris yang sarat kontroversi (sumber: deadline.com)
Bagaimanapun sebuah aksi pemerkosaan adalah salah satu hal terburuk yang dapat dialami manusia. Selain luka fisik, korban juga akan menderita luka batin yang berkepanjangan. Efek trauma yang ditinggalkan, seringkali membekas dengan sangat lama. Mereka akan kehilangan kepercayaan diri, menyalahkan diri sendiri, perasaan malu yang tak berrtepi, depresi, hingga kerap kali berpikiran untuk bunuh diri.

Film bertemakan perkosaan memang bagai pedang bermata dua. Mungkin saja dimaksudkan untuk menimbulkan empati bagi para korban, namun sayangnya tidak jarang juga menjadi pemicu bagi pelaku kejahatan yang terinspirasi darinya. Jika pengakuan Bertolucci benar mengenai aksi tanpa rekayasa dalam adegan, maka film The Last Tango in Paris adalah sebuah karya sineas yang paling mengerikan yang pernah ada.

Referensi: 1 2 3

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun