Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah Satrio Piningit Jago Nyanyi di Ramalan Joyoboyo?

26 Agustus 2020   19:21 Diperbarui: 26 Agustus 2020   19:38 2606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Giring Ganesha (sumber: tribunnews.com)

Segala sesuatu diciptakan untuk sebuah alasan. Terlepas dari senang atau menyakitkan, sebuah suratan yang telah digariskan, tak akan tergantikan.

Pun halnya dengan presiden. Saat ini Indonesia sudah memiliki 7 orang presiden yang berkuasa pada eranya masing-masing.

Penyesalan mengapa Soekarno harus menjadi proklamator, atau mengapa kita harus melalui 32 tahun penuh kekuasaan dari Soeharto, sudah tidak relevan lagi!

Analisis seandainya Prabowo jadi presiden di masa pandemi, atau andaikan Jokowi tidak pernah menjadi presiden, hanya omong kosong. Tidak mungkin terjadi!

Dengan kenyataan bahwa takdir tidak bisa berubah, maka siapapun presiden Indonesia nantinya, sesungguhnya akan muncul dengan sendirinya.

Untuk memecahkan misteri ini, manusia tidak pernah berhenti mencari tanda-tanda alam mengenai siapakah yang akan duduk di 2024 nanti. Ramalan kuno hingga prediksi paranormal, semuanya digali untuk mencari jawaban terkurasi.

Namun, semua hanya akan menjadi cocokologi jika sang Satrio Piningit benar-benar muncul unjuk gigi.

Ramalan Prabu Joyoboyo menyebutkan bahwa Satrio Piningit akan turun di tanah Jawa, dengan membawa misi memperbaiki moral dan kehidupan bangsa.

Siapakah Satrio Piningit ini?

Raden Ngabehi Ronggowarsito, seorang pujangga besar dari Keraton Kasunanan Surakarta, mengungkapkan bahwa ciri dari Satrio Piningit adalah dewa yang berwujud manusia.

Ia berparas seperti Batara Kresna, berwatak seperti Baladewa, dan bersenjatakan Trisula Wedha. Makna filosofis yang terkandung adalah tiga karakter kepemimpinan tergabung menjadi satu, yaitu:

Satria Bhayangkara yang melambangkan pemimpin yang bersikap adil, pemaaf, dan mengayomi.

Satria Panandita, yang religius, jujur, adil.

Satria Raja sebagai sosok negarawan yang mengabdi bagi rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun