Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Pernikahan Hantu: Solusi bagi Para Jomblo yang Belum Berjodoh

25 Agustus 2020   15:43 Diperbarui: 25 Agustus 2020   15:50 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pernikahan Hantu (sumber: indozone.id)

Tidak lupa juga, meja altar yang berisikan makanan, minuman, buah segar, serta dupa dan kertas sembahyang sebagai tanda penghormatan.

Perubahan Konsep Pernikahan Hantu di Dunia Modern.

Seiring waktu berjalan, dunia modern tidak menghapus tradisi ini, Malahan, konsep terbaru adalah menikahkan mayat dengan manusia yang masih hidup.

Biasanya, keluarga lelaki yang sudah meninggal, 'membeli' wanita yang masih hidup. Setelah pernikahan berlangsung, sang wanita harus tinggal bersama orangtua lelaki dan tidur di kamar pengantin yang telah disediakan.

Harapan keluarga, agar bilamana hantu anaknya sedang berada di rumah, maka ia tidak akan kesepian, karena sudah memiliki seorang istri.

Praktik ini menjadi terkenal, karena perlombaan status sosial. Orang-orang kaya merasa bangga jika mereka dapat 'membeli' istri bagi mendiang anaknya dengan harga mahal.

Foto Pernikahan seorang lelaki hidup dengan mayat wanita (sumber: hipwee.com)
Foto Pernikahan seorang lelaki hidup dengan mayat wanita (sumber: hipwee.com)
Di sisi lain, lelaki yang belum menikah adalah aib bagi keluarganya. Masyarakat Tionghoa pemilik keyakinan ini percaya, bilamana mereka tidak mengawinkan anak lelaki lajang mereka, maka akan ditimpa kemalangan.  

Jika tak kunjung mendapatkan jodoh wanita yang masih hidup, lelaki yang masih membujang, bisa juga 'membeli' mayat wanita untuk dinikahkan. Pernikahan hantu bagi mereka menjadi solusi yang terbaik.

Masalah ketidakseimbangan gender menjadi problem sosial yang baru bagi penganut paham ini. Laporan Bio Statistik Nasional China menyebut "jumlah pria di China membengkak menjadi 32,66 juta lebih banyak dibandingkan wanita pada akhir tahun 2017".

Fenomena Pasar Lelang Mayat.

Hal ini menimbulkan fenomena baru, dimana ketika ada kabar mengenai gadis muda yang tengah sekarat, puluhan keluarga bergegas memadati rumah sakit untuk bertarung di pasar lelang mayat.

Keluarga dari gadis yang sedang sekarat juga tidak masalah dengan proses ini. Selain karena sudah umum terjadi, mereka juga berharap uang hasil lelang tersebut dapat digunakan untuk biaya rumah sakit dan keperluan lainnya.

Di pasar lelang, mayat-mayat tersebut dinilai cukup tinggi, mulai dari belasan juta hingga ratusan juta rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun