Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Pernikahan Hantu: Solusi bagi Para Jomblo yang Belum Berjodoh

25 Agustus 2020   15:43 Diperbarui: 25 Agustus 2020   15:50 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pernikahan Hantu (sumber: indozone.id)

Sesosok bayangan tertangkap oleh kamera sensor gerak di lokasi konstruksi bangunan di Sherbone Street, Birmingham, Inggris. Adam Lees (47), bos pekerja konstruksi meyakini, bahwa bayangan yang terekam adalah sosok hantu.

Gambaran yang tampak pada kamera adalah seorang wanita dengan gaun putih mengambang perlahan berjalan melalui puing-puing bangunan.

Sesaat kemudian, Adam mengirim timnya untuk berpatroli di daerah itu, namun sosok misterius tersebut hilang entah kemana.

Foto Pengantin Hantu di Sherbone Street, Birmingham (sumber: serambinews.com)
Foto Pengantin Hantu di Sherbone Street, Birmingham (sumber: serambinews.com)
Adam menggambarkan apa yang dilihatnya sebagai seorang pengantin wanita yang tragis dibunuh sebelum hari pernikahannya. Dia menjelaskan; "Bagi saya sepertinya dia mengenakan gaun pengantin dan sedang menunggu untuk menikah. Dia terlihat sebagai Pengantin Hantu!"

Tradisi Pengantin Hantu di China.

Mungkin Adam tidak akan terlalu terkejut, jika ia adalah orang Tionghoa yang memahami bahwa pernikahan hantu adalah merupakan tradisi yang telah berlangsung selama ribuan tahun.

Tradisi ini dilakukan dengan menikahkan dua mayat yang meninggal dalam kondisi lajang. Pemilik kepercayaan yakin bahwa bilamana mayat tersebut dinikahkan, maka mereka tidak akan kesepian di alam baka.

Meskipun kelihatan mengerikan, namun tradisi ini dianggap lumrah oleh masyarakat Tionghoa, khususnya di kalangan pedesaan. Pernikahan hantu dianggap sebagai sarana untuk menentramkan orang yang sudah meninggal.

Prosesi Pernikahan Hantu.

Layaknya pernikahan biasa, kedua keluarga mayat yang dinikahkan juga saling bertukar mahar, seperti perhiasan, pelayan, bahkan rumah mewah. Namun, semuanya dalam bentuk kertas.

Namun, sebelum semua itu berlangsung, peranan mak comblang juga sangat dibutuhkan untuk melihat status sosial dari kedua mayat. Pun halnya dengan ahli Fengshui yang dibutuhkan untuk melihat hoki dari kedua mempelai, jika mereka hidup bersama sebagai suami istri di alam baka.

Sebagaimana pesta pernikahan, acara pernikahan hantu juga dirayakan. Bagian terpenting adalah bagaimana membongkar makam wanita dan dimasukkan ke dalam kuburan dari suaminya.

Ilustrasi Pernikahan Hantu (sumber; Chadil Deffy Facebook via Bangkok Post)
Ilustrasi Pernikahan Hantu (sumber; Chadil Deffy Facebook via Bangkok Post)
Di malam hari, acara digelar dengan mengundang tamu. Kursi mempelai dibiarkan kosong dengan hanya menaruh pakaian pengantin, dan foto kedua mendiang terpasang, agar pengunjung dapat mengenal mereka.

Tidak lupa juga, meja altar yang berisikan makanan, minuman, buah segar, serta dupa dan kertas sembahyang sebagai tanda penghormatan.

Perubahan Konsep Pernikahan Hantu di Dunia Modern.

Seiring waktu berjalan, dunia modern tidak menghapus tradisi ini, Malahan, konsep terbaru adalah menikahkan mayat dengan manusia yang masih hidup.

Biasanya, keluarga lelaki yang sudah meninggal, 'membeli' wanita yang masih hidup. Setelah pernikahan berlangsung, sang wanita harus tinggal bersama orangtua lelaki dan tidur di kamar pengantin yang telah disediakan.

Harapan keluarga, agar bilamana hantu anaknya sedang berada di rumah, maka ia tidak akan kesepian, karena sudah memiliki seorang istri.

Praktik ini menjadi terkenal, karena perlombaan status sosial. Orang-orang kaya merasa bangga jika mereka dapat 'membeli' istri bagi mendiang anaknya dengan harga mahal.

Foto Pernikahan seorang lelaki hidup dengan mayat wanita (sumber: hipwee.com)
Foto Pernikahan seorang lelaki hidup dengan mayat wanita (sumber: hipwee.com)
Di sisi lain, lelaki yang belum menikah adalah aib bagi keluarganya. Masyarakat Tionghoa pemilik keyakinan ini percaya, bilamana mereka tidak mengawinkan anak lelaki lajang mereka, maka akan ditimpa kemalangan.  

Jika tak kunjung mendapatkan jodoh wanita yang masih hidup, lelaki yang masih membujang, bisa juga 'membeli' mayat wanita untuk dinikahkan. Pernikahan hantu bagi mereka menjadi solusi yang terbaik.

Masalah ketidakseimbangan gender menjadi problem sosial yang baru bagi penganut paham ini. Laporan Bio Statistik Nasional China menyebut "jumlah pria di China membengkak menjadi 32,66 juta lebih banyak dibandingkan wanita pada akhir tahun 2017".

Fenomena Pasar Lelang Mayat.

Hal ini menimbulkan fenomena baru, dimana ketika ada kabar mengenai gadis muda yang tengah sekarat, puluhan keluarga bergegas memadati rumah sakit untuk bertarung di pasar lelang mayat.

Keluarga dari gadis yang sedang sekarat juga tidak masalah dengan proses ini. Selain karena sudah umum terjadi, mereka juga berharap uang hasil lelang tersebut dapat digunakan untuk biaya rumah sakit dan keperluan lainnya.

Di pasar lelang, mayat-mayat tersebut dinilai cukup tinggi, mulai dari belasan juta hingga ratusan juta rupiah.

Ilustrasi Pernikahan Hantu Modern (sumber: rebanas.com)
Ilustrasi Pernikahan Hantu Modern (sumber: rebanas.com)

Komoditas Menggiurkan yang Memancing Praktik Kriminalitas.

Hal ini kemudian memunculkan praktik kriminal baru. Di provinsi Shaanxi, China, diterima laporan-laporan perampokan makam, hingga kasus pembunuhan.

Mayat menjadi komoditas yang sangat menggiurkan. Jasad dan tulang belulang dari perempuan muda sangat mahal, dan ditaksir mencapai harga 60 hingga 200 juta rupiah.

Pada tahun 2015, setidaknya telah terjadi pencurian 14 mayat perempuan untuk dijual dan digunakan dalam tradisi pernikahan hantu ini.

Ilustrasi Perampokan Mayat di China (sumber: bbc.com)
Ilustrasi Perampokan Mayat di China (sumber: bbc.com)
Bukan hanya itu saja, pada tahun 2016, di provinsi Shaanxi, polisi setempat menangkap seorang pria bernama Ma, yang ditenggarai terlibat pembunuhan dua gadis muda.

Modus operandi dari Ma adalah menipu korbannya dengan menjanjikan calon pengantin pria baginya. Malang bagi sang korban, ternyata ia harus menjadi mayat terlebih dahulu, sebelum mendapatkan suami.

Mayat gadis yang dibunuh tersebut kemudian dijual oleh Ma dan kelompotannya dengan harga sekitar 100 juta rupiah. Bukan hanya kelompok Ma saja yang beraksi. Ditahun yang sama, polisi juga mengidentifikasi 12 pembunuhan lainnya dengan motif yang sama.

Bagaimana Dengan Negara Lain?

Pernikahan Hantu adalah tradisi kuno yang dipercayai oleh Masyarakat Tionghoa, namun untungnya praktik ini hanya terjadi di China Daratan saja, khususnya di daerah utara, seperti provinsi Shanzi, dan Henan.

Kebanyakan masyarakat Tionghoa perantauan yang sudah berasimilasi di luar negeri, sama sekali tidak mengenal ritual ini.

Foto kuno Pernikahan Hantu (sumber: kabar6.com)
Foto kuno Pernikahan Hantu (sumber: kabar6.com)
Namun, menurut Szeto Fat-Ching, seorang ahli Fengshui terkenal di Hong Kong, ia sering mendapat beberapa pesanan ritual ini bagi beberapa kelompok masyarakat kecil di Taiwan, Malaysia, dan Singapura.

Meskipun demikian, ritual ini mengalami sedikit modifikasi dengan tradisi aslinya di daratan China.

Sebagai contoh, di Taiwan, jika seroang perempuan lajang meninggal, maka keluarganya akan menaruh bungkusan berwarna merah yang berisikan uang tunai, uang kertas, seikat rambut, dan kuku di tempat terbuka.

Keluarga akan menunggui sampai ada seorang pria lajang yang mengambil bungkusan tersebut. Pria pertama yang mengambil bungkusan, adalah pria yang terpilih sebagai pengantin pria.

Jika ia menolak, maka sangsi akan datang berupa nasib sial dan dihantui oleh arwah sang gadis yang meninggal tersebut. Namun jika ia menerima, maka dengan sendirinya, sang Arjuna akan menjadi bagian dari keluarga wanita.

Jika suatu waktu, sang lelaki memutuskan untuk menikah dengan wanita yang masih hidup, maka ia tetap diberikan kebebasan, dengan syarat harus tetap mengakui bahwa istri arwahnya, adalah istri pertama.

Bagaimana dengan Indonesia? 

Untungnya sepanjang pengetahuan penulis, dan juga berdasarkan hasil riset dari berbagai sumber berbeda, praktik ini sudah tidak ada pada masyarakat Tionghoa Indonesia.

Namun menurut ayah penulis, dahulu kala, pada saat buyut masih hidup, praktik ini sempat dilakukan oleh beberapa keluarga.

Apakah saat ini masih dijalankan secara rahasia, atau telah berubah dalam bentuk praktik yang berbeda, penulis kurang mengetahuinya.

Akhir Kata.

"Ideologi dasar di balik pernikahan hantu adalah mendiang akan hidup di akhirat, jadi jika seseorang tidak menikah semasa hidupnya, mereka masih dinikahkan setelah kematiannya,"

Bagaimanapun juga, ritual ini memberikan kisah yang berbeda, tentang pandangan universal dari manusia dalam memahami kematian yang masih penuh misteri.

Di satu sisi, manusia selalu berkeinginan untuk memaksakan alam bertindak sebagaimana apa yang mereka yakini, namun disisi lain, alam selalu menunjukkan kuasaNya, terhadap bagaimana sebuah kehidupan harus dijalankan dengan penuh ketulusan.

Pepatah kuno berkata, "Manusia berusaha, namun Tuhanlah yang menentukan." Namun, paling tidak "Tradisi pernikahan hantu adalah sebuah kisah yang sangat menyentuh mengenai kegigihan cinta sejati." Ujar Suhu Szeto Fat-Ching, sang Ahli Fengshui.

Referensi: 1 2 3 4 5

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun