Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapakah Bakal Presiden Wanita Pertama Amerika Serikat?

28 Juni 2020   14:22 Diperbarui: 28 Juni 2020   14:11 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Calon Presiden Wanita Amerika Serikat. Sumber: time.com, nytimes.com, pinterest.com

Banyak pihak yang membandingkan kondisi AS di zaman Barrack Obama dan Donald Trump. Mereka yang merasa nyaman di bawah pemerintahan Presiden kulit hitam pertama di AS itu, tentu akan merindukan munculnya Obama berikutnya yang diyakini bisa didapatkan dari figur Michelle.

Calon Presiden Wanita dari Partai Republik.

Donald Trump jelas masih memiliki ambisi besar untuk menjadi Presiden AS untuk kedua kalinya. Namun jika ia tak lagi terpilih, mudah menebak ke arah mana pandangan politiknya akan tertuju.

Sejak menjabat sebagai Presiden AS yang ke-45, aroma nepotisme banyak bermunculan di sekitaran Gedung Putih. Salah satunya adalah dengan munculnya istilah Javanka yang berasal dari nama Jared Kushner (suami Ivanka) dan Ivanka Trump.

Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Steve Bannon, mantan ketua pakar strategis Gedung Putih dan kini banyak digunakan di Gedung Putih sebagai bukti betapa kedua orang ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam lingkaran kekuasaan DT.

Dalam buku yang berjudul Fire and Fury: Insiden the Trump White House, yang ditulis oleh Michael Wolff, tertulis bahwa telah terjadi kesepakatan penting diantara Jared dan Ivanka, bahwa; "Jika suatu saat di masa depan kesempatan muncul, dia (Ivanka-red) akan mencalonkan diri menjadi presiden (AS),"      

Sontak kesepakatan ini menjadi momok bagi beberapa orang terdekat dan juga bagi warga AS penentang kebijakan keluarga Trump dalam menjalankan pemerintahannya di Gedung Putih.

Sang Putri yang Ingin Terjun ke Dunia Politik.

Adalah Lady Collin Campbell, penulis biografi kerajaan yang menyatakan bahwa Meghan Markle, istri Pangeran Harry memiliki ambisi di dunia poitik. Keputusan mereka untuk pindah ke Amerika Serikat, juga termasuk bagian dari rencana politiknya.

Menurut penulis buku Lady Diana yang menjadi best seller di New York Times ini, "Saya tahu Duchess of Sussex memiliki ambisi politik dan saya sudah diberitahu bahwa suatu hari dia ingin maju sebagai (kandidat) Presiden,"

Namun demikian, belum ada pernyataan resmi dari kedua pasangan keluarga kerajaan Inggris ini. Meskipun, dalam berbagai kesempatan, Meghan terlihat cukup serius menanggapi isu-isu politik dan sosial di negara asalnya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun